BANGKA BARAT, SOROTAN BANGKA. COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangka Barat menerjunkan 540 Petugas Pemutahiran Data Pemilih (Pantarlih) untuk melaksanakan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih Pilkada tahun 2024.
Progres tahapan pemutahitan data itu, sudah mencapai 82,60 persen hingga Jumat (5/7/2024) atau 125.231 orang yang telah dicoklit dan telah dipastikan hak pilihnya di Pilkada 2024 nanti.
Diketahui, sejumlah petugas Pantarlih melaksanakan Coklit data Pilkada 2024 ini sudah berlangsung sejak 24 Juni 2024 dan akan berakhir pada 25 Juli 2024 mendatang.
Oleh karena itu, petugas Pantarlih Pilkada 2024 di Kabupaten Bangka Barat ini hingga saat ini masih terus mendatangi rumah-rumah warga.
Kedatangan petugas Pantarlih ini, untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan menyumbangkan suaranya pada Pilkada 2024 nanti.
Komisioner KPU Kabupaten Bangka Barat, Dwi Aprianto mengatakan berdasarkan data yang telah dirilisan oleh KPU RI jumlah DPT pada Pilkada 2024 di Bangka Barat sebanyak 151.607 mata pilih.
“Data KPU RI kepada KPU Bangka Barat itu sebesar 151.607 pemilih. Untuk progres kita pada per tanggal 5 Juli, sekitar 82,60 persen, dengan total yang sudah di coklit 125.231 pemilih. Kemudian yang belum di coklit 26.376 pemilih,” ucap Dwi, Sabtu (6/7/2024).
Dalam menjalankan tugasnya, Dwi mengungkapkan petugas Pantarlih mengalami beberapa kendala di lapangan, terutama terkait aplikasi yang digunakan untuk pencoklitan.
“Naah untuk kendala di lapangan, Pantarlih mengalami di aplikasi, karena musim hujan. Jadi jaringan internet terganggu. Karena progres itu berdasarkan yang diisi di aplikasi,” ungkapnya.
Dwi menyampaikan, untuk jumlah DPT meningkat dibandingkan dengan data Pemilu sebelumnya yang berada pada angka 148.424 pemilih.
Ia menegaskan, pencoklitan ini bertujuan untuk mengakomodir hak pilih masyarakat Bangka Barat di Pilkada 2024 nanti.
“Kami sudah melakukan rekrutmen 540 petugas Pantarlih yang menjadi mitra kami di lapangan. Mereka itu dari perangkat desa, seperti RT, Kadus yang tentunya sudah memahami di lapangan,” tegasnya.
