BANGKA BARAT, SOROTANBANGKA.COM –Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah itu hingga saat ini mencapai 162 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Bangka Barat, Rangkuti mengatakan jumlah penderita DBD di Bangka Barat tersebut, terhitung sejak Januari 2024 hingga memasuki akhir Agustus 2024.
Rangkuti menyampaikan, penderita penyakit DBD paling banyak tercatat di wilayah Kecamatan Mentok dengan 101 kasus.
“Sampai dengan di penghujung Agustus kita ada penderita DBD 162 pasien. Tersebar di 8 Puskesmas ya atau 6 Kecamatan, terbanyak berada di Kecamatan Mentok sampai saat ini,” kata Rangkuti, Minggu (25/8/2024).
Rangkuti menambahkan, kelompok anak-anak menjadi yang terbesar sebagai penderita deman berdarah di Kabupaten Bangka Barat. Namun, sejauh ini Bangka Barat masih nihil kasus kematian yang disebabkan oleh DBD.
“Alhamdulillah (sejauh ini) nihil kematian dan berharap sampai dengan akhir tahun. Untuk pasien didominasi oleh anak-anak, kalau DBD ini rata-rata menyerang anak-anak karena mereka berada di rumah. Diketahui memang nyamuk aedes aegypti ini identik berada di lingkungan di mana masyarakat tinggal,” katanya.
Dinas Kesehatan Bangka Barat beserta sejumlah pihak terkait telah mengambil sejumlah langkah dan tindakan guna mencegah penularan DBD salah satunya adalah mendistribusikan ikan nila ke masyarakat.
“Kami lakukan juga survei ke lapangan langsung apakah ikan yang pernah didistribusikan oleh Puskesmas sampai ke masyarakat atau belum. 5000 stok ikan kita masih menunggu dari Dinas Perikanan nanti akan dibagi per Puskesmas atau distribusi langsung,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat agar lebih memperhatikan kondisi lingkungan seperti menerapkan 3 M atau menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.