BANGKA BARAT, SOROTANBANGKA.COM –Unit Reskrim Polsek Jebus meringkus seorang pria berinisial HR pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban Khoirudin alias Didon (22) meninggal dunia.
Kanit Reskrim Polsek Jebus, Ipda Eko Prasetyo mengatakan pelaku berhasil diamankan pihak kepolisian di Kawasan Kaolin, Desa Kelabat, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, pada Minggu (1/9/2024).
Sebelum melarikan diri, dikabarkan pelaku yang merupakan warga Desa Bakit, Kecamatan Parittiga itu sempat dirawat di Puskesmas setelah terlibat perkelahian dengan korban.
“Pelaku ini awalnya juga dirawat di Puskesmas, karena pelaku juga mengalami luka dalam perkelahian tersebut,” ujar Ipda Eko Prasetyo.
Namun setibanya di Puskesmas, Eko Prasetyo mengungkapkan pelaku sudah melarikan diri setelah mengetahui korban Khoirudin alias Didon meninggal dunia.
“Tim pun segera bergerak untuk mencari keberadaan pelaku hingga akhirnya pelaku berhasil kita amankan di Kaolin, Desa Kelabat. (Saat itu) berada di rumah salah seorang keluarganya. Untuk Pelaku sendiri mengalami luka robek pada bagian paha sebelah kiri,” tuturnya.
Saat ini Pelaku berikut barang bukti sudah diamankan di Mapolsek Jebus untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara jenazah korban telah dibawa ke kampung halamannya di Sumatera Selatan untuk dimakamkan oleh pihak keluarga.
Diberitakan sebelumnya, Seorang pria berinisial DD di Kabupaten Bangka Barat dikabarkan tewas. Pria berusia 22 tahun itu diduga menjadi korban tindak kekerasan yang terjadi di sebuah rumah makan Desa Bakit, Kecamatan Parittiga.
Camat Parittiga, Adhian Zulhajjany membenarkan ada salah seorang warganya yang tewas. Ia mengatakan korban diduga terlibat perkelahian.
Adhian Zulhajjany menambahkan, ia hingga saat ini belum mengetahui penyebab dari perkelahian. Termasuk identitas pelaku tindak kekerasan yang menewaskan DD belum diketahui.
“Iya dapat informasinya, mereka ini orang luar (Bangka Barat) tapi mengontrak di Parittiga, cuma ada keperluan di Bakit itu tidak tahu. Iya, satu tewas, dapat informasi mereka memang cekcok, terus ketemu lagi di Bakit. Penyebab (perkelahian) tidak tahu,” ujar Adhian Zulhajjany, Minggu (1/9/2024).