MEDSOS HUT RI
BALEHO HUT KOTA MENTOK 2025
Bangka BaratLokal

Tradisi Sembahyang Rebut Dirayakan Warga Tionghoa di Klenteng Kung Fuk Miau Mentok

129
×

Tradisi Sembahyang Rebut Dirayakan Warga Tionghoa di Klenteng Kung Fuk Miau Mentok

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT – Warga di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar tradisi perayaan Chit Ngiat Pan atau Sembahyang Rebut di Klenteng Kung Fuk Miau, Kecamatan Mentok, pada Sabtu (6/9/2025) malam.

Tradisi ini kerap dirayakan warga keturunan Tionghoa di Bangka Barat setiap tahun pada bulan ketujuh tanggal 15 menurut penanggalan kalender China.

APPLY
Scroll kebawah untuk lihat konten

Pengurus Klenteng, Paulita mengatakan warga bersembahyang di tempat ibadah ini dengan tujuan mendoakan arwah yang ada di Neraka dan membakar replika patung sebagai bagian dari ritual.

“Makanya kita berikan persembahan untuk arwah yang di Neraka, dengan harapan dijauhkan dari bahaya ataupun hal-hal yang tidak baik. Nanti makan yang disumbangkan dibagikan ke masyarakat,” katanya.

Sementara, Bupati Bangka Barat Markus mengatakan, Markus menambahkan, Perayaan sembahyang rebut ini merupakan aset budaya di Kabupaten Bangka Barat yang merupakan salah satu objek pemajuan kebudayaan yang telah dimasukkan dalam pokok pikiran kebudayaan daerah.

Hal itu sama persis dilakukan pada perayaan sembahyang rebut yang dilaksanakan oleh masyarakat Dusun Aik Junguk, Desa Pelangas, Kecamatan Simpang Teritip.

“Untuk mencapai hal tersebut, perlu adanya dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat Mentok. Agar acara sembahyang rebut di Klenteng Kung Fuk Miau ini dapat dinikmati oleh masyarakat di luar daerah sebagai destinasi wisata budaya,” ujarnya.

Markus menyatakan pemerintah akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat. Salah satunya dari sisi dana bantuan.

“Tahun depan kami menyiapkan dana sebesar 1,2 miliar rupiah membantu acara adat maupun masyarakat. Karena kita tahu Bangka Barat ini banyak acara adat, kami sangat bersyukur masyarakat masih melestarikan tradisi nenek moyang kita,” katanya.

error: