BANGKA BARAT – Martin resmi terpilih sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bangka Barat periode 2024–2028, menggantikan M. Amin melalui Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Bangka Barat. Usai terpilih, Martin langsung bergerak menyusun formatur kepengurusan sekaligus membangun soliditas bersama pengurus cabang olahraga, pelatih, dan atlet.
Dalam pernyataannya, Martin menegaskan visi-misinya sejalan dengan keinginan Pemerintah Kabupaten Bangka Barat untuk menjadikan olahraga bermartabat.
“Sesuai visi dan misi, kita akan ciptakan soliditas. Soliditas ini menghadirkan keterbukaan, keterbukaan melahirkan transparansi. Transparansi di semua lini KONI, baik keuangan maupun aset, akan memunculkan kepercayaan. Dari kepercayaan itulah modal kita untuk memperoleh dukungan, termasuk bantuan hibah,” ujar Martin kepada wartawan saat bertemu pelatih dan atlet tinju di Java Cafe, Selasa (22/9/2025).
Pria kelahiran Mentok, 10 November 1978 itu mengungkapkan keikutsertaannya dalam kontestasi Ketua KONI berawal dari kecintaan terhadap olahraga.
“Saya dulu atlet sepak bola tingkat kecamatan. Melihat ada kekosongan ketua KONI dan desakan dari pecinta olahraga, saya memberanikan diri maju. Alhamdulillah, meskipun menang tipis, hal itu menunjukkan demokrasi berjalan baik,” jelas mantan Anggota DPRD Bangka Barat periode 2019–2024 tersebut.
Meski demikian, Martin menyadari tantangan besar menanti dalam membangun prestasi olahraga di Bangka Barat.
“Saya belum dilantik, jadi belum bisa mengambil keputusan. KONI hidup dari dana hibah, sementara kondisi keuangan daerah sedang defisit. Karena itu, kami akan berkoordinasi dengan Bupati dan jajaran pemerintah untuk mengetahui situasi dan kemampuan daerah dalam membiayai KONI. Di sisi lain, saya akan berupaya mencari dukungan dari BUMN, BUMD, maupun swasta,” terangnya.
Martin menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mempersiapkan agenda kejuaraan daerah (Kejurda) yang menjadi syarat menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
