BANGKA BARAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat terus menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi sehat sekaligus menekan angka stunting di daerah.
Melalui Dinas Kesehatan, kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil berisiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan balita bermasalah gizi digelar serentak di dua kecamatan, yakni Kelapa dan Tempilang, pada Selasa (21/10/2025).
Dua titik kegiatan utama berlangsung di Kantor Camat Tempilang dan Kantor Camat Kelapa, yang dihadiri langsung oleh Hj. Rusmala Yus Derahman, selaku Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP PKK Kabupaten Bangka Barat, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Bangka Barat, Muhammad Sapi’i Rangkuti, serta jajaran tenaga kesehatan dari puskesmas setempat.
Dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan, Hj. Rusmala menyerahkan secara simbolis paket PMT kepada ibu hamil dan orang tua balita. Senyum para ibu yang menggendong anak-anak mereka mencerminkan harapan baru akan masa depan yang lebih sehat.
Beberapa anak kecil tampak malu-malu memegang kotak susu dan biskuit bergizi, sementara para kader kesehatan memberikan edukasi tentang pola makan seimbang.
“Program ini bukan sekadar pembagian makanan tambahan, melainkan wujud kasih sayang pemerintah untuk masa depan anak-anak Bangka Barat. Kami ingin memastikan setiap ibu hamil terpenuhi gizinya agar dapat melahirkan generasi yang kuat, cerdas, dan sehat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bangka Barat, Muhammad Sapi’i Rangkuti, menjelaskan bahwa kegiatan PMT merupakan bagian dari strategi besar pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting dan kekurangan gizi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, terdapat 120 balita bermasalah gizi dan 206 ibu hamil berisiko KEK yang tersebar di delapan puskesmas se-Kabupaten Bangka Barat. Dari jumlah tersebut, Puskesmas Simpang Teritip dan Puskesmas Kelapa tercatat sebagai dua wilayah dengan penerima PMT terbanyak.
“Setiap kecamatan memiliki tantangan berbeda, namun tujuan kami sama: memastikan pemenuhan gizi bagi ibu dan anak. PMT bukan hanya bantuan, tapi awal dari perubahan pola hidup sehat dalam keluarga,”
tegas Sapi’i.
Program PMT menjadi simbol nyata perjuangan Pemkab Bangka Barat dalam menyejahterakan masyarakat dari akar kehidupan—kesehatan ibu dan anak.
Bupati dan jajaran pemerintah daerah tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia, karena kesejahteraan sejati berawal dari tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat.


















