BANGKA BARAT– Sebanyak 1.930 santri di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengikuti Munaqosyah Tertulis secara serentak di enam kecamatan, pada Minggu (19/1/2025).
Meski banjir melanda di Kecamatan Jebus dan Parittiga sehari sebelumnya, pelaksanaan Munaqosyah tetap berjalan sesuai jadwal.
Dirda LPPTKA DPD BKPRMI Bangka Barat, Emil Via Sari mengungkapkan bahwa ada empat TPA yang sebelumnya dikhawatirkan tidak dapat mengikuti kegiatan ini akibat banjir.
“Di Kecamatan Jebus, Desa Rukam dan Limbung sempat kami khawatirkan karena ruas jalan yang banjir. Namun, kami telah memberikan alternatif berupa penjemputan via sampan bekerja sama dengan pihak desa. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar,” ujar Emil saat dikonfirmasi.
Emil juga menjelaskan bahwa beberapa ad sejumlah santri yang tidak dapat mengikuti ujian sesuai jadwal karena alasan tertentu. Dengan begitu, akan dijadwalkan untuk ujian susulan.
“Di Mentok ada satu santri, dan di Simpang Teritip ada satu lagi yang tidak bisa hadir karena harus mendampingi orang tua yang sakit,” jelasnya.
Ketua DPD BKPRMI Bangka Barat, Nendar Firdaus mengungkapkan pihaknya telah memfasilitasi satu orang santri yang berkebutuhan khusus untuk mengikuti Munaqosyah di Kecamatan Parittiga.
“Kami sangat mengapresiasi semangat santri ini. Berkebutuhan khusus bukanlah penghalang untuk terus belajar dan menuntut ilmu. Dokumen pendukung pun telah kami terima,” ungkap Nendar.
Lebih lanjut, ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh santri yang tetap semangat mengikuti munaqosyah meski kondisi hujan.
“Semoga anak-anak menjadi generasi Islam yang siap menghadapi tantangan zaman. Terima kasih juga kepada DPK BKPRMI di seluruh kecamatan dan semua tim pendukung yang memastikan kegiatan ini berjalan lancar. Semoga Allah SWT meridhoi kita semua,” tukasnya. (*)
