Di samping itu, tegasnya, pentingnya membangun identitas islami di era saat ini.
“Identitas islami bukan hanya tentang ritual dan ibadah, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat menjadi umat yang berwawasan akademis dan berkontribusi positif pada masyarakat,” tegas Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung itu.
Representatif wawasan sosial sebagai peran HMI dalam bermasyarakat tak luput dari Ideologi tokoh pemikir dan revolusioner Iran yakni Ali Syari’ati didasarkan pada nilai-nilai tauhid, humanisme, dan pembebasan, Ali Syari’ati dianggap sebagai pendiri sosialisme Islam dan menekankan pada peran sentral Islam dalam perubahan sosial dan politik, serta pentingnya kesadaran diri dan perjuangan melawan ketidakadilan.
Ia menekankan bahwa sebagai organisasi yang lahir dari perjuangan, kader HMI harus mampu memberikan dampak positif bagi Masyarakat, pentingnya peran kader HMI dalam memberikan kritik yang membangun terhadap kebijakan pemerintah daerah.
“Kita memiliki peran dan tanggung jawab turut serta dalam mengawal kebijakan dan sistem yang berbentuk ketimpangan di kalangan Masyarakat guna mewujudkan pemerintahan sebagai tempat dan rumah yang nyaman bagi semua,” ujarnya.
Selain sebagai ajang mempererat ukhuwah islamiyah, acara sarasehan dan buka puasa ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran sosial dan integritas kader dalam menghadapi dinamika sosial masyarakat dan politik di era saat ini.
“Agenda ini bukan sekadar ajang berbuka puasa bersama, tetapi menjadi langkah strategis dalam memperkuat kebersamaan dan memperkokoh peran HMI dalam bermasyarakat. Dengan semangat kebersamaan, kita wujudkan kondisi masyarakat yang lebih maju dan berkeadilan,” tutupnya.
Sementara itu melalui sambutan oleh Kanda Ahmadi Sofyan ia menyampaikan apresiasi atas HMI Cabang Bangka Belitung Raya dalam menyelenggarakan kegiatan ini, beliau menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan zaman dengan pelestarian nilai-nilai keislaman.
Ia mengungkapkan bahwa acara sarasehan dan buka puasa bersama ini menjadi momentum yang tepat untuk merenung dan memperkuat tali ukhuwah antar sesama umat Muslim, serta kembali mengingatkan diri tentang esensi ajaran Islam yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal sosial dan pendidikan.