Jonatan Cristie alias Jojo dan Chiko Aura Dwi Wardoyo hengkang, tak mau lagi ikut pelatihan. Mereka memilih mandiri. PBSI sedang di titik nadir. Lalu di tanah seberang, sang pawang tepok bulu sektor ganda, malah menikmati manisnya madu prestasi.
Naga Api tak butuh waktu lama untuk mengukir kemenangan demi kemenangan. Aaron Chia/Soh Wooi Yik, ganda yang dulu selalu kesulitan saat bertemu Kevin/Marcus, kini makin trengginas di lapangan. Di kejuaraan Badminton Asia Championship (BAC) 2025 di Ningbo, China, Malaysia yang sudah puasa 18 tahun puasa mendadak jadi pusat perhatian.
Herry IP mengubah semuanya. Sekali lagi, ia menyampaikan pesan. “Anda salah, saya belum habis”. Di Indonesia, Herry IP dibicarakan. Orang-orang merindu, serindu-rindunya. Badminton Lovers masih selalu berharap ia ada di sudut lapangan, menemani Fajar/Alfian, Sabar/Reza, Bagas/Fikri mencipta sejarah, mengukir gelar. “Itulah tantanganya, menghadapi komentar seperti itu.
Melihat Malaysia juara, pasti menimbulkan perasaan tidak nyaman tapi ini bagian yang tidak terpisahkan dari bekerja di bidang ini,” kata Herry seperti dikutip dari The Star. Meminta legenda yang sudah menciptakan banyak juara untuk pulang ke tanah air, sesuatu yang muskil.
Ia sudah meneken janji bersama BAM dan Malaysia sampai 31 Desember 2028. Targetnya, medali emas di Olimpiade Los Angeles.
Bisa jadi, sang naga api, bakal mengakhiri karir kepelatihannya dengan taburan juara, melahirkan ganda-ganda terbaik Malaysia sebelum menutup biografinya, sebagai seorang pelatih bertangan dingin.
Dua pekan depan, Herry IP bakal datang ke Istora. Bukan untuk nostalgia, apalagi sekadar berbasa-basi dengan mantan anak didiknya. Ia datang dengan target, mengantar dua pasang anak asuhnya juara Indonesia Open 2025.
Naga Api ingin mengucapkan sekali lagi bahwa ia masih bisa berdiri dengan kalungan juara, kepala tegak dengan tepukan kemenangan.
Sang Coach hanya ingin bilang ; “Mantan itu selalu lebih indah dari orang baru”
