Bangka Barat

Tak Hanya Ingin Pencitraan, Markus Ajukan Rp 300 Miliar ke Bappenas Atasi Banjir Mentok–Parittiga

46
×

Tak Hanya Ingin Pencitraan, Markus Ajukan Rp 300 Miliar ke Bappenas Atasi Banjir Mentok–Parittiga

Sebarkan artikel ini
Markus usulkan dana untuk penanganan banjir di Mentok dan Parittiga. Foto: Rizki R
Markus usulkan dana untuk penanganan banjir di Mentok dan Parittiga. Foto: Rizki R

BANGKA BARAT – Pemerintah Kabupaten Bangka Barat memastikan langkah penanganan banjir di Mentok dan Parittiga akan dilakukan secara komprehensif. Bupati Bangka Barat, Markus mengatakan pemerintah daerah tidak ingin hanya sekadar hadir saat banjir terjadi tanpa memberikan solusi jangka panjang.

Markus mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan proposal penanganan banjir kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan nilai anggaran kurang lebih mencapai Rp300 miliar. Usulan tersebut disusun dalam bentuk konsep penanganan menyeluruh.

APPLY
Scroll kebawah untuk lihat konten

Hal itu disampaikan Markus seusai menyambut kunjungan kerja Danrem 045/Garuda Jaya, Brigjen TNI Nur Wahyudi ke Makodim 0431/Bangka Barat, Kamis (11/12/2025).

“Kita sudah mengajukan ke Bappenas untuk penanganan banjir di Mentok dan Parittiga. Itu anggarannya cukup besar,” ujar Markus.

Ia menekankan bahwa penanganan banjir harus berorientasi pada penyelesaian masalah, bukan sekadar kegiatan seremonial atau pencitraan saat bencana terjadi.

“Penanganan banjir ini harus kita fokuskan. Kalau kita hanya datang dan menyerahkan bantuan itu kan tidak saya anggap menyelesaikan masalah. Tidak perlu lah kita pencitraan. Kita sudah ke Jakarta dan menyusun konsep itu ada kurang lebih Rp300 miliar. Andai itu bisa terealisasikan, kita harap bisa menangani banjir di Mentok dan Parittiga,” tuturnya.

Untuk tahapan teknis, Markus menjelaskan bahwa dinas terkait akan menyusun kajian dan studi pendukung mulai tahun depan. Dokumen teknis ini diperlukan untuk mendukung rencana besar tersebut agar dapat segera dieksekusi jika anggaran pusat disetujui.

“Secara teknis nanti ada di pihak dinas terkait. Tahun depan kita sudah minta dinas membuat kajian dan studinya untuk persiapan penanganan banjir,” katanya.

Markus turut menerangkan bahwa karakter banjir di Mentok dan Parittiga memiliki perbedaan. Di Mentok, banjir sebagian besar dipicu oleh fenomena rob atau air laut pasang. Sementara di Parittiga, masalah utamanya adalah aliran air yang tidak memiliki jalur pembuangan yang jelas.

error: