BANGKA BARAT — Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah seorang pria bernama Soleh (66) yang ditemukan meninggal dunia di kebun kelapa sawit miliknya di Desa Mislak, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Senin (22/12/2025).
Kapolsek Jebus, AKP Ogan Arif, mengatakan penolakan otopsi tersebut disampaikan langsung oleh pihak keluarga setelah jenazah diperiksa di Klinik Bakti Timah Parittiga.
“Pihak keluarga menyatakan ikhlas atas meninggalnya almarhum dan menolak dilakukan otopsi,” katanya.
Soleh ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kebun sawit miliknya sekitar pukul 15.30 WIB. Penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui oleh seorang saksi bernama Sudiyar alias Kur (52), warga Desa Mislak, yang saat itu melintas di kebun korban sepulang memasang bubu atau perangkap ikan.
Menurut keterangan saksi, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat memanggilnya untuk singgah. Namun ajakan tersebut diabaikan karena saksi hendak segera ke kebun. Saat kembali melintas di lokasi, saksi melihat korban telah tergeletak di tanah.
“Saksi kemudian menghubungi perangkat desa dan Bhabinkamtibmas, selanjutnya anggota Polsek Jebus mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP,” jelas AKP Ogan Arif.
Dari hasil pemeriksaan medis awal oleh pihak Klinik Bakti Timah Parittiga, ditemukan beberapa luka lecet ringan di tubuh korban, seperti lecet di bibir bawah, kepala bagian belakang, dan belakang telinga kanan yang diduga akibat tusukan duri sawit. Selain itu, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat benda tajam maupun benda tumpul.
“Belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban. Secara medis disarankan pemeriksaan organ dalam untuk memastikan penyebab kematian, namun hal tersebut tidak dapat dilakukan karena keluarga menolak otopsi,” ujarnya.
AKP Ogan Arif menambahkan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, almarhum tidak memiliki masalah dengan siapa pun dan tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Korban diketahui baru sekitar tiga hari membeli kebun sawit tersebut sebelum ditemukan meninggal dunia.
