Bangka BaratLokal

Warga Konghucu Bangka Barat Gelar Tradisi Sembahyang Rebut, Minta Dijauhi dari Marabahaya

209
×

Warga Konghucu Bangka Barat Gelar Tradisi Sembahyang Rebut, Minta Dijauhi dari Marabahaya

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT, SOROTAN BANGKA.COM –Masyarakat Tionghoa di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar tradisi perayaan Chit Ngiat Pan atau Sembahyang Rebut di Klenteng Kong Fuk Miau, Kecamatan Mentok, pada Minggu (18/8/2024).

Tradisi ini kerap dirayakan oleh masyarakat keturunan Tionghoa di Kabupaten Bangka Barat dan sekitarnya, setiap tahun pada bulan ketujuh tanggal 15 menurut penanggalan kalender China.

Warga bersembahyang di klenteng mendoakan arwah yang ada di Neraka dan membakar replika patung sebagai bagian dari ritual. Setelah itu menyediakan makanan untuk diperebutkan warga setempat.

“Kalau dari sisi kehidupan manusia, makna dari tradisi ini ialah kita dijauhkan dari segala marabahaya dan hal-hal yang berhawa negatif. Makanya kita berikan persembahan untuk arwah yang di Neraka,” kata Pengurus Klenteng Kong Fuk Miau, Paulita.

Paulita berharap kedepannya masyarakat Kabupaten Bangka Barat diberikan keberkahan dan keselamatan dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.

“Kedepan kita sama-sama berdoa agar masyarakat Bangka Barat terus diberikan kesehatan, perdamaian dan saling toleransi ditingkatkan. Tingkatkan juga rasa persatuan, itu harapannya,” ucapnya.

Sementara, Sekretaris Daerah Bangka Barat Muhammad Soleh mengatakan dengan adanya tradisi yang dilaksanakan oleh umat Konghucu ini justru memperkuat toleransi antar sesama masyarakat di Kecamatan Mentok.

“Jelas nyata ini kelihatan adanya klenteng dan masjid yang berdampingan, itu jelas simbol yang pasti. Tidak hanya simbol, tapi di masyarakat kita baik melayu maupun tionghoa saling membantu. Ini seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat lainnya,” ujar Muhammad Soleh.

error: