Bangka BaratEkbisGaya HidupLokalNasional

Pedagang Pasar Mentok Keluhkan Sepi Pembeli, Sudah Berlangsung Satu Bulan

148
×

Pedagang Pasar Mentok Keluhkan Sepi Pembeli, Sudah Berlangsung Satu Bulan

Sebarkan artikel ini
Aktivitas di Pasar Mentok terpantau sepi pembeli

SOROTAN BANGKA – Sejumlah Pedagang di Pasar Rakyat Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengeluhkan aktivitas jual beli yang mulai sepi. Hal ini terlihat pada Kamis (21/3/2024) pagi sejumlah pedagang terlihat hanya menata barang jualan yang sepi pembeli.

Een, salah satu pedagang yang dijumpai awak media mengatakan kondisi seperti ini sudah berlangsung sekitar satu bulan terakhir. Sepinya pembeli ini berdampak pada pendapatan pedagang yang mengalami penurunan.

“Sepi, sangat sepi, sudah sebulan lebih, sebelum puasa pun sudah sepi. Pendapatan sangat jauh turun, biasanya cukup lah untuk makan, tapi saat ini untuk bertahan hidup ada sudah susah,” ucapnya, Kamis (21/3/2024).

Hal senada disampaikan oleh Lani yang menyampaikan daya beli sempat naik, namun kembali turun. Hal ini diperkirakan akibat sumber perekonomian yang masih bergantung pada timah.

“Sepi agak berkurang, sempat rame pas awal-awal masuk bulan puasa. Mungkin karena ekonomi Bangka ini lah, timah merosot, jadi orang mau belanja nggak ada uang, kalau Bangka Barat inikan penghasilan cuma T.I kalau orang Pemda belanja cuma sabtu dan minggu,” ucapnya.

Menurut Lani, sejumlah harga bahan pokok seperti bawang dan cabai saat ini mengalami penurunan, namun daya beli masyarakat masih sepi.

“Sayuran agak mahal, kalau cabai bawang menurun, dalam beberapa hari ini, kalau sebelumnya naik. Cabai rawit 100, cabai keriting 60, bawang merah 35, masih terbilang stabil lah, belum ada peningkatan,” ujarnya.

Para pedagang berharap, kondisi seperti ini harus menjadi perhatian lebih pemerintah, mulai dari pemerintah pusat hingga ke daerah untuk segera mencarikan solusi untuk kembali menghidupkan perekonomian Bangka Belitung.

“Ya kita pedagang ini, insyaallah bertahan kayak gini lah, masih cukup untuk makan ya alhamdulillah. Berharap ke pemerintah kayak dulu lagi lah, harga timah normal lagi, kalau perkebunan kan kita kurang saat ini, lahannya sudah habis,” katanya.

error: