BANGKA BARAT, SOROTAN BANGKA.COM – Salah seorang pegawai honorer di Pemerintah Kabupaten Bangka Barat atas nama Jumatul diduga menjadi korban salah tangkap aparat penegak hukum (APH). Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), pada Selasa (18/6/2024) malam.
Jumatul, pegawai honorer yang diketahui berusia 39 tahun ini diduga menjadi korban salah tangkap lantaran dituding membawa obat-obatan terlarang atau narkotika.
Kepada awak media, Jumatul menyampaikan kronologi saat ia diperiksa petugas ketika hendak bergegas keluar dari kapal penyebrangan yang membawanya dari Pelabuhan Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan.
Posisi sepeda motor yang ia tunggangi, saat itu berada di paling belakang. Dia membiarkan kendaraan lain ke luar terlebih dahulu. Kemudian ia mencoba menghidupkan sepeda motornya dan hendak ke luar dari kapal. Saat itulah, insiden salah tangkap itu terjadi.
“Pada saat saya mau maju sedikit, lalu ada terikan, jangan bergerak, mana BB, kata petugas yang jumlahnya lebih dari sepuluh orang. Saya langsung dibekap, tangan dipelintir ke belakang, disuruh tiarap dan langsung diborgol. Karena di punggung, ada tas saya juga,” kata Jumatul, Rabu (19/6/2024).
“Dalam tas saya itu ada baju, jas hujan dan daging. Mereka sibuk nanya BB ke saya, saya jawab BB apa, saya tidak tahu. Salah satu dari mereka kamu tidak usah melawan, bilang mana BB nya. Kamu tidak usah banyak omong, saya tembak kamu,” katanya.
Mendengar pernyataan itu, dia sempat menjawab silahkan tembak karena merasa tidak bersalah. Setelah itu, dia dibawa petugas ke pos yang ada di kawasan pelabuhan. Ia dibawa dengan sepeda motor miliknya, berboncengan tiga dan ada di tengah para petugas.
“Saya kemudian digeledah dan ditanya informasi saya. Mereka masih sibuk nanya BB, saya tidak salah dan saya jawab tidak tahu BB apa yang mereka maksud. Kalau mau daging silahkan ambil di dalam tas saya, saya bilang. Karena saya memang tidak tahu,” kata dia.
“Mereka bilang dapat informasi, tanya pelat nomor motor saya 6818, betul kata saya dan saya bilang saya sendiri yang bawa motor ini. Pada saat dicek dan digeledah mereka tak menemukan apa-apa juga. Saya perlihatkan KTP dan STNK, semua komplit,” ucapnya.