BANGKA BARAT, SOROTANBANGKA.COM – Masyarakat pesisir di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat diminta untuk tidak menambang timah di dekat kabel bawah laut line ketiga (Sirkit III) jaringan interkoneksi Sumatra-Bangka yang memiliki ketegangan 150 kv.
Diketahui, kabel bawah laut sepanjang 36 kilometer tersebut terpasang dari Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan ke perairan Tanjung Kalian Mentok, Bangka Barat.
Manager PT. PLN (Persero) Unit Layanan Transmisi dan Gardu (ULTG) Bangka, Ebtian Apriantoro mengatakan aktivitas pertambangan timah di Perairan Tembelok dikhawatirkan mengancam keberadaan kabel laut.
Hal itu disampaikan Ebtian Apriantoro saat kegiatan sosialisasi keamanan kabel listrik bawah laut dan SUTT bersama masyarakat dan Polres Bangka Barat di Katiga Mentok, Jumat (8/11/2024).
“Kondisi saat ini mendekati berbahaya, jadi kita cegah dulu. (Jarak) aman tadi sudah disampaikan 500 meter. Kalau sekarang ini di Pantai Tembelok yang sedang ramai itu sudah ada kayaknya 500 meter,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya kata Ebtian Apriantoro sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat pesisir Pantai Tembelok dan sekitarnya.
“Kemarin kita sudah sosialisasikan. Alhamdulillah nelayan di sana menyambut baik atas sosialisasi yang telah kita berikan,” ucapnya.
Selain aktivitas pertambangan, Ebtian juga menyoroti kapal nelayan maupun ponton isap produksi yang terparkir di kawasan perairan dekat landing poin kabel bawah laut. Ia mengingatkan akan adanya bahaya yang mengancam keselamatan.
“Nah itu juga sebenarnya cukup berbahaya, karena ponton ini saat parkir tetap melempar jangkar ya. Walaupun dia itu kecil tapi kita lebih baik mencegah kejadian, karena kita tidak tahu jangkar ini akan menghujam ke dasar laut berapa meter dan penanaman kabel ini sangat tidak dalam,” katanya.
“Pernah ada ponton yang parkir di situ, kita langsung kerjasama dengan kepolisian untuk menertibkan. Seandainya kabel terkelupas berbahaya karena tegangan listrik tinggi,” tambahnya.