IMG-20250508-WA0005
KITA TINGKATKAN KEMAJUAN DAERAH DENGAN SEMANGAT YANG BARU_20250521_215131_0000
PELANTIKAN FLAYER MEDSOS
Bangka BaratHeadlineLokal

Puluhan PIP Gasak Perairan Teluk Inggris Mentok, Hasil Tambang Dijual Bebas

260
×

Puluhan PIP Gasak Perairan Teluk Inggris Mentok, Hasil Tambang Dijual Bebas

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT – Sekitar puluhan Ponton Isap Produksi (PIP) jenis selam dikabarkan beroperasi di perairan Pantai Teluk Inggris, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat.

Dari informasi yang dihimpun awak media, beroperasinya PIP tersebut berlangsung sejak akhir Mei 2025.

APPLY
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sebelumnya, aparat penegak hukum sudah melakukan razia pada tanggal 31 Mei 2025 kemarin. Namun, penertiban itu tidak membuat penambang berhenti kerja dan meninggalkan lokasi. Justru keesokan harinya kembali beroperasi seperti sedia kala.

Kabarnya, penambangan ilegal itu tidak diinisiasi oleh masyarakat sekitar. Tetapi diduga diinisiasi langsung oleh penambang lantaran kawasan perairan Tembelok dan Keranggan telah disetop total.

“Sudah lama itu kerjanya dari akhir bulan lalu. Setahu saya yang kerja di situ sudah hampir 50 unit ponton,” kata salah seorang warga, Deri, pada Kamis (12/6/2025) malam.

“Mungkin yang kerja di situ pindahan di Tembelok sama Keranggan kemarin. Karena lokasi itu sudah ditutup dan sekarang belum buka, mereka geser ke Teluk Inggris. Mungkin sambil nunggu Tembelok buka lagi, mungkin ya,” ucapnya.

Deri menambahkan, aktivitas di kawasan itu sejauh ini memang tidak ada sistem kepanitian dan bendera. Hanya saja, masyarakat setempat saat ini ada mengambil persentase produksi timah dari hasil penambangan.

“Saya tidak tahu berapa persen ya, tapi katanya di atas 20 persen. Mungkin karena penambang sudah bekerja selama sekitar seminggu terlebih dulu sebelumnya tanpa kontribusi. Makanya ditarik fee di situ oleh warga,” ujarnya.

Sementara itu, masyarakat lainnya, Edi membenarkan sistem persentase yang diterapkan masyarakat. Di mana, hasil persentase itu disalurkan untuk warga setempat.

“Sepengetahuan saya pasir timah hasil penambangan dijual oleh penambang dan juga oleh masyarakat. Tapi sistem penjualan mereka tidak melibatkan ke satu bos timah atau dimonopoli satu orang, dia dijual bebas dan harganya 70.000 per kilo,” tuturnya.

error: