BANGKA BARAT – Di tengah riuhnya Babel Turbo Championship (BTC) Series 2025 putaran pertama yang digelar di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, terselip kisah inspiratif dari seorang pria berusia 39 tahun yang memilih tetap anonim.
Ia bukan pembalap, bukan tokoh politik, bukan pula pebisnis yang mencari eksposur. Namun, keputusannya menjadi sponsor utama Baonk Racing Team justru menyita perhatian: bukan karena nilai uang yang ia gelontorkan, melainkan karena niat tulus yang ia usung.
“Saya tidak menghitung secara rinci, yang penting kebutuhan tim tercukupi,” ujar pria yang kerap disapa Kak Bay.
Total dana yang dikucurkan diperkirakan mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah. Namun, bukan nilai materi yang jadi sorotan, melainkan semangat yang ia tanamkan—bahwa dunia balap harus menjadi ruang tumbuh bagi anak muda, bukan sekadar ajang unjuk adrenalin.
Ia menegaskan bahwa keterlibatannya bukan karena hitung-hitungan bisnis. “Hadiah dan eksposur nggak akan nutup. Ini murni karena hobi dan kepedulian. Saya ingin anak-anak muda di Mentok punya tempat menyalurkan energi mereka secara positif,” tuturnya.
Dibesarkan dengan cinta terhadap dunia otomotif sejak remaja, Kak Bay mengaku sering menonton balapan dari pinggir lintasan.
Kini ketika ia punya kesempatan lebih, ia memilih memberi apa yang dulu tidak sempat ia dapatkan: dukungan dan peluang. “Melihat mereka berjuang di lintasan dengan semangat, rasanya lebih dari cukup,” ucapnya.
Ia juga menyoroti minimnya dukungan terhadap pembalap-pembalap muda lokal. Menurutnya, talenta mereka besar, namun sayangnya kurang wadah dan perhatian. Itulah sebabnya ia berharap agar ke depan, lebih banyak pihak baik dari pemerintah, swasta, maupun institusi pendidikan ikut terlibat dalam pembinaan berkelanjutan.
Antusiasme generasi muda saat ini menurutnya sudah mulai tumbuh. “Awalnya hanya penonton, tapi sekarang mereka mulai berani tampil,” ujarnya. Ia percaya, jika diberi kesempatan, anak-anak muda ini bisa bersaing di tingkat nasional.