IMG-20250508-WA0005
IMG-20250508-WA0005
Lokal

IJTI Sambangi Komisi I DPRD Babel Bahas Penyiaran Daerah

310
×

IJTI Sambangi Komisi I DPRD Babel Bahas Penyiaran Daerah

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG, – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) pengda Bangka Belitung menyambangi Komisi I DPRD provinsi kepulauan Bangka Belitung, Kamis, 17 Juli 2025. Kunjungan dan audiensi ini dilaksanakan untuk menyamakan persepsi guna mengawal terjaganya iklim penyiaran yang sedang dilanda krisis.

Dewasa ini, dunia penyiaran baik televisi maupun radio sedang dilanda guncangan hebat yang mengakibatkan hampir seluruh stasiun televisi maupun radio kelimpungan. Bahkan tidak sedikit yang harus gulung tikar.

APPLY
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kondisi ini mengundang keprihatinan IJTI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari industri penyiaran.

“Sebagai organisasi profesi yang beranggotakan wartawan televisi, tentu saja kami merasakan dampak langsung dari turbulensi penyiaran di era digital ini.” kata Joko Setyawanto, ketua IJTI Pengda Babel.

Menurutnya, kedatangan IJTI ke Komisi I yang membidangi penyiaran bertujuan untuk menjaga agar peluang hidup lembaga penyiaran khususnya penyiaran lokal tetap ada.

“Kami sangat berterimakasih atas penerimaan yang sangat luar biasa oleh kawan-kawan Komisi I yang dikomandoi oleh Pahlevi Syahrun selaku ketua Komisi.”kata Joko.

Dijelaskannya, menjaga ruang hidup bagi industri penyiaran sangat penting, karena penyiaran merupakan benteng dalam menghadapi gempuran informasi dan berita hoax, dimana penyiaran khususnya televisi, tanpa disadari telah menjadi tempat terakhir bagi masyarakat untuk memverifikasi kebenaran sebuah informasi yang beredar di media sosial.

Dalam kesempatan itu dirinya berharap agar proses rekruitmen komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Babel yang sedang berlangsung dapat dijadikan titik balik perbaikan kondisi penyiaran yang sedang tidak baik-baik saja, baik di tingkat nasional maupun di daerah.

“Tolong jangan dimaknai sebagai intervensi terhadap proses seleksi komisioner KPID, karena kami tidak dalam kapasitas itu. Kami hanya ingin berkontribusi mempertahankan benteng terakhir informasi dan berita yang sedang dikondisikan untuk runtuh.”kata Joko.

error: