PANGKALPINANG – Kantor Basarnas Pangkalpinang menerima info kejadian yang menimpa kapal nelayan ampui yang menabrak karang di Perairan Karang Merah, Bangka Belitung
Kapal yang berisikan 3 orang nelayan asal Pangkalpinang atas nama Marli, Harun dan Sakban sebelumnya pada 13 Juli 2025 berangkat dari Dermaga Nelayan Ampui, pangkalbalam menuju ke fishing ground elang laut untuk mencari ikan.
Setelah 4 hari menginap dan mencari ikan di perairan elang laut, kapal tersebut bergerak ke perairan karang kering dan kembali menginap disana untuk mencari ikan. Kemudian pada 18 Juli 2025 pukul 06.00 WIB, Kapal tersebut bertolak dari perairan karang kering menuju perjalanan pulang ke dermaga nelayan ampui, namun di perjalanan kapal tidak sengaja menabrak karang merah.
Rekan korban yang sedang berada di ruangan mesin terkejut dan melihat kapal mengalami kebocoran pada kayu bagian bawah mesin dan perlahan tenggelam. Kemudian rekan korban Maruli menghubungi Kansar Pangkalpinang untuk meminta pertolongan.
Menerima informasi tersebut, Kansar Pangkalpinang memberangkatkan 1 tim rescue menuju lokasi kejadian pada koordinat 2° 0’27.10″S 106°13’19.30″E. menggunakan RBB (Rigid Bouyancy Boat). Setiba dilokasi kejadian, Tim bergegas mengevakuasi dan memberikan pelampung kepada para nelayan tersebut yang bertahan di atas kapal mereka yang hampir tenggelam.
Hingga pukul 10.43 wib, seluruh nelayan berhasil dievakuasi ke atas RBB dan selanjutnya tim bergerak kembali menuju dermaga PTS Pangkalbalam.
Kakansar Pangkalpinang bapak I Made Oka Astawa menjelaskan “pada hari ini kami berhasil menyelamatkan 3 orang nelayan yang mengalami kebocoran akibat menabrak karang di perairan karang merah. Setiba dilokasi, tim berenang menghampiri para nelayan untuk memberikan life jaket dan membawa para nelayan ke atas RBB. Kapal mereka yang tenggelam diatas karang namun dalam keadaan lego jangkar rencana akan di tarik oleh kapal rekan mereka. Ketiga nelayan dalam keadaan selamat, selanjutnya mereka kita bawa menuju dermaga KN SAR Karna,” ujarnya.