BANGKA – Tim SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap enam orang nelayan asal TPI Pangkalbalam kapal yang mereka tumpangi mengalami mati mesin di Perairan Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (27/8/2025) kemarin.
Insiden tersebut sempat membuat kapal terombang-ambing sebelum akhirnya lego jangkar di sekitar perairan pantai Air Anyir.
Diketahui kapal nelayan tersebut berangkat dari dermaga TPI Pangkalbalam pada pukul 04.45 WIB menuju fishing ground di perairan Air Anyir. Namun, saat hendak kembali sekitar pukul 17.25 WIB, mesin kapal mendadak mati dan tidak dapat dihidupkan kembali.
Upaya perbaikan yang dilakukan nahkoda gagal hingga malam hari, sehingga kapal tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Dalam kondisi darurat, salah satu nelayan menghubungi temannya di darat untuk melaporkan kejadian Basarnas Pangkalpinang. Informasi tersebut langsung ditindaklanjuti dengan mengirimkan satu tim rescue menggunakan Kapal RBB Basarnas.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menjelaskan bahwa koordinat kapal nelayan yang lego jangkar berada di titik 2°03’12.2″S 106°12’32.6″E. Tim SAR kemudian bergerak menuju lokasi sambil meminta nelayan memberikan kode cahaya sebagai penanda.
“Kondisi cuaca saat proses evakuasi cerah, namun ombak cukup besar sehingga sedikit menghambat. Sebelum pemindahan, kami pastikan para nelayan menggunakan life jacket demi keselamatan,” katanya.
Selain mengevakuasi nelayan, Basarnas juga berkoordinasi dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Pangkalpinang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para korban setibanya di dermaga TPI Pangkalbalam. Seluruh nelayan dilaporkan dalam kondisi sehat.


















