PANGKALPINANG –Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang menerima informasi kejadian yang menimpa 3 orang ABK Kapal Tongkang Tirta Samudra 3 yang mengalami kecelakaan kerja saat mengecek palka kapal di Perairan Laut Jawa.
Kejadian tersebut bermula pada 26 Agustus 2025 pukul 22.00 WIB, Kapal TB Bintang Mutiara XXX mentowing Kapal Tongkang Tirta Samudra 3 dengan 5 ABK dari Pelabuhan Wilmar menuju Batam untuk melakukan docking kapal.
Kemudian pada 28 Agustus 2025 pukul 20.05 WIB kapal melewati perairan bangka selatan salah satu ABK dengan inisial LU (29) yang berada di atas kapal tongkang melakukan pengecekan terhadap salah satu palka pada tongkang tersebut untuk melakukan pengecekan terhadap sisa minyak CPO pada palka.
Saat mencoba turun korban tiba-tiba kehilangan kesadaran akibat menghirup gas beracun pada palka tersebut. Rekan korban dengan inisial “Iw”(L/29) melihat temannya tidak sadarkan diri didalam palka mencoba menolong dengan cara turun.
“Korban berusaha mendorong temannya yang pingsan ke atas, namun korban juga mengalami hal yang sama. Kemudian salah satu ABK Kapal melarang korban ketiga untuk turun, namun korban ketiga dengan insial “Is”(L/49) memaksa turun, namun seketika korban tidak sadarkan diri dan turut mengalami hal yang sama didalam palka tersebut,” kata Kakansar Pangkalpinang, I Made Oka.
Rekan korban yang melihat kejadian tersebut melaporkan kepada nahkoda TB Bintang Mutiara XXX. Kapal tersebut kemudian lego jangkar di Perairan Bangka Selatan untuk mengecek kondisi para abk. Namun ketiga korban sudah terlihat tidak bernyawa didalam palka tersebut. Nahkoda kapal melaporkan kejadian tersebut ke Kansar Pangkalpinang untuk meminta bantuan Evakuasi.
“Kita meminta nahkoda untuk berhenti dan lego jangkar. Proses evakuasi dilakukan dengan membuat system lowring dan lifting untuk turun kedalam palka serta pengangkatan korban ke atas. Sebelum proses evakuasi dilakukan, Tim Inafis Polda Babel melakukan proses olah TKP dan meminta keterangan kepada para ABK Kapal tersebut. Setelah proses olah TKP selesai, tim kemudian menurunkan gas detector untuk mengecek kadar gas beracun yang berada pada dalam palka,” katanya.


















