BANGKA BARAT – Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) Polres Bangka Barat terus menunjukkan wajah humanis Polri melalui kegiatan Belajar Membaca dan Mengaji “BELACAN” (Belajar Cerdas Anak Nelayan) yang digelar di TPQ Bustaanul Khairat, Mako Sat Polairud Polres Bangka Barat, pada Minggu (26/10/2025)
Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak nelayan dan masyarakat pesisir sekitar Mako Sat Polairud. Dalam suasana penuh semangat, personel Polairud bersama ustadzah mengajarkan anak-anak membaca, menulis, dan mengaji, sembari menanamkan nilai-nilai disiplin, moral, serta semangat belajar untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha, S.H., S.I.K., mengapresiasi inisiatif jajarannya yang menghadirkan program BELACAN sebagai bentuk nyata kepedulian Polri terhadap dunia pendidikan anak-anak pesisir.
“Polri bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga ingin menjadi bagian dari proses mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui BELACAN, kami ingin hadir sebagai guru dan sahabat bagi anak-anak nelayan, membimbing mereka agar tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan berakhlak,” ungkap Kapolres Bangka Barat.
Menurut Kapolres, kegiatan mengajar yang dilakukan anggota Sat Polairud ini sejalan dengan semangat Polri Presisi, yaitu Polri yang Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat — tidak hanya di bidang hukum, tapi juga di bidang sosial dan pendidikan.
“Belajar dan mengajar adalah bentuk pelayanan yang paling mulia. Kami ingin anak-anak pesisir merasa bahwa polisi adalah bagian dari mereka, yang siap membimbing dan memberikan teladan,” tambahnya.
PS. Kasi Humas Polres Bangka Barat Iptu Yos Sudarso menambahkan, kegiatan BELACAN ini dilakukan secara rutin untuk membantu meningkatkan kemampuan baca-tulis dan pengetahuan agama anak-anak nelayan, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan beriman.
Melalui kegiatan edukatif seperti BELACAN, Polres Bangka Barat berkomitmen untuk membangun citra Polri sebagai pelindung dan pengajar masyarakat, serta memperkuat kepercayaan publik bahwa kehadiran polisi bukan hanya di jalan dan laut, tetapi juga di ruang belajar anak-anak bangsa.
