NASIONAL – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mendapat tugas menjaga sejumlah kawasan vital nasional, termasuk industri kilang minyak.
Hal itu disampaikan Menhan Sjafrie dalam konferensi pers usai rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2025) lalu.
“Tugas pengamanan instalasi strategis, khususnya milik Pertamina, merupakan bagian dari OMSP (Operasi Militer Selain Perang) dan telah dimuat dalam revisi Undang-Undang TNI yang mencakup 14 pasal,” ujarnya dilansir dari Indonesia Defense Magazine.
Ia menjelaskan, penugasan tersebut akan mulai dilaksanakan pada Desember dengan melibatkan pasukan TNI AD, yang nantinya turut dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS).
“Pemantauan diperlukan untuk mengetahui potensi ancaman sehingga langkah antisipasi pengamanan fisik bisa dilakukan,” jelasnya.
Menhan Sjafrie menegaskan bahwa pertahanan negara merupakan hal mutlak untuk menjaga kedaulatan dan stabilitas nasional demi mendukung pembangunan ekonomi. Karena itu, penugasan TNI dalam menjaga industri strategis bukan didasari ambisi teritorial, melainkan untuk melindungi kepentingan nasional.
Menurutnya, industri strategis memiliki pengaruh besar terhadap kedaulatan negara dan karenanya membutuhkan perhatian serius. “Sebagai contoh, kilang dan terminal Pertamina. Ini bagian yang tidak terpisahkan dari gelar kekuatan kita,” kata Menhan Sjafrie.
