BANGKA BARAT, SOROTANBANGKA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat akan menyalurkan bantuan nutrisi kepada ratusan anak yang mengalami stunting di wilayah itu.
Bantuan ini diberikan sebagai upaya pemerintah daerah untuk menekan angka stunting yang tersebar di berbagai wilayah yang ada di Kabupaten Bangka Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Safi’i Rangkuti menyampaikan bantuan susu akan dibagikan pada Oktober 2024 ini di delapan Puskesmas yang tersebar di Bangka Barat.
Namun, fokus utama pendistribusian bantuan akan diprioritaskan di Kecamatan Simpang Teritip yang memiliki angka kasus tertinggi, yakni mencapai 88 persen atau 315 anak.
“Semua anak stunting di Bangka Barat akan menerima bantuan susu, namun lokus utama kami berada di Kecamatan Simpang Teritip karena jumlah kasusnya paling banyak,” ujar Rangkuti, Selasa (8/10/2024).
Meskipun begitu, ia menegaskan distribusi tetap akan dilakukan di kecamatan lain seperti Mentok, Parittiga, Kelapa, Tempilang, dan Jebus.
“Untuk stunting di kecamatan Mentok ada 11 anak atau 5,9 persen. Simpang Teritip ada 315 anak atau 88 persen. Kemudian Parittiga ada 171 atau 6,8 persen, Kelapa 101 anak dengan persentase 4,5 persen,” katanya.
Kemudian, Kecamatan Tempilang ada 121 anak dengan persentase 5,9 persen dan Jebus sebanyak 101 anak dengan persentase 6,7 persen.
Dia mengungkapkan, untuk mendukung program ini, Pemkab Bangka Barat mengalokasikan anggaran sekitar Rp 500 juta
untuk bantuan bagi anak-anak stunting.
“Untuk anggaran, kurang lebih 100 juta untuk suplemen, yang kita berikan kepada anak yang tidak napsu makan. Sedangkan untuk bantuan susu sekitar 400 juta, diberikan kepada anak yang tidak mampu membeli vitamin,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rangkuti berharap dengan adanya bantuan ini, angka stunting di Bangka Barat dapat ditekan secara signifikan.
“Kami berharap program ini dapat menurunkan angka stunting di wilayah Bangka Barat dan meningkatkan kualitas gizi anak-anak,” harapnya.
Selain memberikan bantuan susu, pemerintah daerah juga akan meluncurkan program pencegahan stunting pada tahun 2025 yang akan fokus pada ibu hamil untuk mencegah stunting sejak awal kehamilan.