BANGKA BARAT, SOROTANBANGKA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Barat mulai melakukan penyusunan dokumen kajian risiko bencana.
Penyusunan dokumen kajian risiko bencana ini berlangsung di Ruang Pertemuan Dinas Komunikasi dan Informatika Bangka Barat, Kamis (5/12/2024). Penyusunan dokumen tersebut dibahas dengan sejumlah instansi terkait.
Plt. Kepala BPBD Bangka Barat, Bastomi menyampaikan hasil kajian risiko bencana ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait dengan potensi, kerawanan, serta risiko bencana di wilayah masing-masing.
Adapun kajian dokumen risiko bencana yang disusun meliputi 4 kecamatan di Bangka Barat. Mulai dari Simpang Teritip, Jebus, Parittiga, dan Tempilang.
“Untuk Kecamatan Mentok dan Kelapa di 2023 sudah dilakukan (penyusunan), hari ini lanjutannya untuk 4 kecamatan lainnya. Tujuan penyusunan ini untuk mengetahui titik-titik rawan bencana yang ada di Bangka Barat,” katanya.
Setelah penyusunan dokumen tersebut rampung, Bastomi menyampaikan data yang termuat nantinya dapat dimanfaatkan oleh instansi lainnya.
“Disamping itu, data di dokumen bisa digunakan untuk rencana penyaluran bantuan bencana agar dapat terpenuhi dengan baik,” tuturnya.
Bastomi menambahkan, adapun bencana yang menjadi fokus pembahasan tersebut mulai dari kerentanan cuaca ekstrem, banjir, kekeringan, tanah longsor, kebakaran, gelombang ekstrem dan abrasi.
“Data ini kan bisa nanti dimanfaatkan oleh masyarakt. Misalnya di daerah Mentok ataupun daerah mana, masyarakat ingin membangun apa, bisa dilihat resiko bencana apa. Apakah rawan banjir, ketahanan tanahnya seperti apa, itulah informasinya,” ucapnya.