BelitungLokal

BPBD Belitung Siaga Ancaman Banjir Rob

161
×

BPBD Belitung Siaga Ancaman Banjir Rob

Sebarkan artikel ini
BPBD Belitung Meninjau Perairan. Foto: Jualian.
BPBD Belitung Meninjau Perairan. Foto: Jualian.

BELITUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung mengingatkan masyarakat pesisir untuk siaga menghadapi potensi banjir rob yang kerap terjadi pada Desember 2024.

Kepala BPBD Belitung, Agus Supriadi mengatakan bahwa tahun ini merupakan siklus tertinggi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

“Siklus air laut tinggi ini selalu terjadi setiap bulan Desember. Untuk tahun ini, ada tiga fase, yaitu di awal bulan, pertengahan, dan akhir Desember hingga 3 Januari,” katanya, Kamis (19/12/2024).

Mengantisipasi hal tersebut, lanjut Agus, BPBD akan membangun penahan air menggunakan pasir yang dimasukkan ke dalam karung. Langkah ini rencananya dilakukan dalam dua hingga tiga hari ke depan dengan melibatkan sejumlah pihak serta masyarakat.

“Kita akan melibatkan beberapa pihak, dan tentunya permintaan masyarakat untuk di siapkan bahannya agar bisa membuatnya secara mandiri,” jelas Agus.

Agus menyebutkan, banjir rob yang terjadi sebelumnya telah mencapai ketinggian 80 cm di beberapa wilayah pesisir. Oleh karena itu, BPBD akan siaga di sejumlah titik rawan guna meminimalkan dampaknya terhadap masyarakat.

“Kondisi ini akan berlangsung sampai beberapa hari ke depan. Kami dari BPBD akan siaga di sejumlah titik yang rawan terjadi banjir rob saat cuaca ekstrem ini,” katanya.

Lebih jauh, Agus mengimbau masyarakat pesisir Belitung untuk tetap siaga dan waspada terhadap potensi banjir rob. Dia juga mengingatkan warga yang terdampak agar mengamankan barang-barang berharga dan peralatan rumah tangga ke tempat yang lebih aman.

Tak hanya itu, Agus juga meminta pihak kelurahan atau desa untuk mendata masyarakat yang terdampak, khususnya warga lanjut usia (lansia) dan yang sedang sakit, agar mereka menjadi prioritas dalam upaya penyelamatan.

“Data tersebut segera diserahkan ke kami, agar mereka bisa diprioritaskan dalam proses penyelamatan,” tutupnya.

Sementara itu, salah seorang warga pesisir, Rano mengaku khawatir dengan potensi banjir rob yang diperkirakan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Menurutnya, banjir rob yang terjadi tahun lalu saja sudah cukup merepotkan warga, terutama dalam menyelamatkan barang-barang rumah tangga.

error: