IMG-20250508-WA0005
KITA TINGKATKAN KEMAJUAN DAERAH DENGAN SEMANGAT YANG BARU_20250521_215131_0000
PELANTIKAN FLAYER MEDSOS
Bangka BaratKriminalLokal

Polisi Kantongi Identitas Terduga Pelaku Perundungan Remaja 15 Tahun di Bangka Barat

460
×

Polisi Kantongi Identitas Terduga Pelaku Perundungan Remaja 15 Tahun di Bangka Barat

Sebarkan artikel ini
Kanit PPA Satreskrim Polres Bangka Barat, Aipda Feri Johansyah. Foto: Sorotanbangka.
Kanit PPA Satreskrim Polres Bangka Barat, Aipda Feri Johansyah. Foto: Sorotanbangka.

BANGKA BARAT – Satreskrim Polres Bangka Barat sejauh ini telah mengantongi identitas dari terduga pelaku perundungan terhadap remaja perempuan di Kecamatan Simpang Teritip.

Aksi perundungan tersebut terjadi di sebuah kebun kelapa sawit yang terletak di Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, pada Rabu (1/1/2025) lalu.

APPLY
Scroll kebawah untuk lihat konten

PS Kanit PPA Satreskrim Polres Bangka Barat, Aipda Feri Djohansyah mengatakan, terduga pelaku aksi perundungan ini terdiri dari 3 orang.

“Dalam masih proses penyelidikan lebih lanjut. Tapi kami sudah mengantongi identitas dari terduga pelaku. Terduga pelaku ada 3 orang, termasuk yang merekam video,” katanya.

Feri Djohansyah menyampaikan, hasil dari pengumpulan data sementara ketiga terduga pelaku juga dikategorikan masih anak di bawah umur.

“Informasi yang kami terima, kemungkinan juga para terduga pelaku masih anak dan masih merupakan teman dari si korban,” tuturnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Bangka Barat, Deddi Wijaya meminta ada tindakan tegas dari Aparat Penegak Hukum (APH) kepada para pelakunya. Dengan begitu dapat memberikan efek jera dan kejadian memilukan serupa tidak terulang kembali di Negeri Sejiran Setason.

“Tentu anak menjadi pelaku kekerasan menggambarkan lemahnya pola asuh dan pengawasan orang tuanya di lingkungan tersebut. Pasal 76C UU No 35 Tahun 2014 sudah mengatur jelas tentang larangan kekerasan terhadap anak, termasuk perundungan,” ujarnya

Deddi menambahkan, kasus perundungan atau bullying yang terjadi di Simpang Teritip ini menjadi luka pilu yang mendalam bagi anak dan masyarakat di desa itu. Anak-anak seharusnya mendapatkan pemahaman yang baik.

“Seharusnya anak-anak mendapatkan pemahaman. Bagaimana cara berteman, bermain dan bersosialisasi yang positif. Apalagi saat ini maraknya kasus perundungan atau bullying di daerah lain pun tidak memberikan efek jera kepada anak-anak lainnya,” ucapnya.

 

error: