BANGKA BARAT – Menindaklanjuti arahan dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, melalui rapat koordinasi pengendalian inflasi beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan satgas pangan bersama forkopimda kembali turun ke gudang sembako, distributor beras, serta toko retail modern.
Hal ini guna melakukan sidak pengawasan pasokan, mutu dan keamanan komoditas beras terutama dalam menyikapi maraknya pemberitaan kasus beras oplosan yang beredar di media televisi maupun media sosial lainnya.
Pengecekan dilakukan bersama Satreskrim Polres Bangka Barat, Kejari Bangka Barat, Koramil Kecamatan Mentok.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Heru Warsito, emimpin langsung kegiatan sidak tersebut ke beberapa titik yang menjadi tempat penyimpanan stok beras yang ada di Kecamatan Mentok.
“Kegiatan ini untuk memastikan tidak ada kasus beras oplosan di Kabupaten Bangka Barat Selain itu, kami juga ingin memantau bahwa ketersediaan stok dan harga dalam kondisi aman,” ujarnya.
Ia mengatakan hasil sidak hari ini tidak ditemukan adanya merek beras yang diduga oplosan berdasarkan berita di media televisi maupun media sosial lainnya yang beredar.
“Berdasarkan hasil pengecekan tim tera dari Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Bangka Barat menggunakan timbangan digital juga terpantau berat beras premium dan medium masih sesuai dengan yang tertera pada kemasan,” katanya.
Selain pengecekan berat beras, dilakukan pula pengecekan keamanan pangan melalui pengujian rapid test kit Chlorine dan Timbal (Pb) te rhadap 5 sampel beras medium dan premiumoleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Barat.
Dari hasil pengujian tersebut diketahui kelima sampel aman dari cemaran Chlorine dan Timbal. Hasil wawancara dengan para distributor dan pemilik retail, diketahui bahwa stok beras medium semakin menurun dikarenakan terus berkurangnya pasokan beras medium tersebut ke para distributor, adapun untuk stok beras premium diinformasikan aman.