Lokal

Harga Beras Premium di Mentok Merangka Naik, Warga Kurangi Pembelian

112
×

Harga Beras Premium di Mentok Merangka Naik, Warga Kurangi Pembelian

Sebarkan artikel ini
Stok beras di Gudang Sakian, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Selasa (20/2/2024).
Stok beras di Gudang Sakian, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Selasa (20/2/2024).

MENTOK, SOROTANBANGKA.COM — Harga beras di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami kenaikan yang lumayan signifikan, untuk kualitas premium dari Rp14.000 menjadi Rp17.000 perkilogram.

“Waah beras melonjak sekarang yang kemasan 5 kilo saja sampai Rp85 ribu, biasa harganya cuma Rp57 ribu sekarung,” ucapnya, Karina (32) salah satu pembeli di Pasar Rakyat Mentok, Selasa (20/2/2024).

Dengan melambungnya harga beras, Karina mengaku terpaksa harus mengurangi pembelian. Ia berharap harga beras segera normal seperti sebelumnya.

“Sekarang dengan harga seperti ini, biasa beli 10 kilo, sekarang beli yang 5 kilo. Kepengennya harga turun, normal lagi sperti biasa yang 13 ribu atau 14 ribu perkilo. Soalnya sekarang sangat berat,” katanya.

Sementara pemilik salah satu gudang yang terletak di Kecamatan Mentok, Rias mengatakan kenaikan sudah terjadi sejak November 2023, yang saat ini mencapai Rp.16.000 untuk kemasan 5 kilogram.

“Benar, harga beranjak naik itu dari bulan November, kenaikan sudah hampir 30 persen. Contoh beras merek KTJ yang 5 kilo, itu harga di bulan November itu, berkisar 63 ribu, sekarang harganya sudah 79 ribu perkarung, Itu harga dari saya ke toko-toko,” ujarnya.

Sedangkan penyebab kenaikan harga beras dipengaruhi stok yang berkurang dari distributor, karena beberapa wilayah di Pulau Jawa mengalami keterlambatan panen, malahan ada yang gagal panen.

“Kita kan ngambil beras ini dari distributor Pangkalpinang, bahan beras ini dari pulau jawa, info dari distributor bahan beras ini susah, salah satunya produksi menurut. Terus panen telat, dan beberapa yang gagal panen, kerendam banjir, infonya begitu,” katanya.

Rias mengatakan, akibat harga yang melambung jumlah pembelian di gudang miliknya mengalami pengurangan, meskipun tidak terlalu signifikan dan ada beberapa toko beralih dari beras premium ke kualitas medium.

“Untuk daya beli lumayan berkurang, tapi nggak banyak. Cuma agak ngerem belinya, karena harga sudah terlalu mahal kan. Kalau untuk disini, karena beras udah lumayan tinggi, orang cenderung lari ke medium,” ucapnya.

error: