Bangka BaratLokal

Soal Dugaan Salah Tangkap Jumatul, Ini Kata Kasat Resnarkoba Polres Bangka Barat

265
×

Soal Dugaan Salah Tangkap Jumatul, Ini Kata Kasat Resnarkoba Polres Bangka Barat

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT, SOROTAN BANGKA.COM – Salah seorang pegawai honorer di Pemerintah Kabupaten Bangka Barat atas nama Jumatul diduga menjadi korban salah tangkap aparat penegak hukum (APH).

Peristiwa itu terjadi di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), pada Selasa (18/6/2024) sekira pukul 22.00 WIB.

Diketahui, Jumatul merupakan salah seorang pegawai di Inspektorat Kabupaten Bangka Barat. Ia diduga menjadi korban salah tangkap lantaran dituding membawa obat-obatan terlarang atau narkotika.

Namun, hingga kini belum diketahui pasti APH yang melakukan penggeledahan dan diduga melakukan salah tangkap tersebut.

Kasat Narkoba Polres Bangka Barat, Iptu Budi Prasetyo, menyampaikan penangkapan tersebut bukan dilakukan oleh anggota Satresnarkoba Polres Bangka Barat.

“Kegiatan penangkapan itu bukan dari Polres Bangka Barat. Kami juga belum mengetahui dari APH mana, masalahnya kami tidak dilibatkan,” kata Iptu Budi, pada Rabu (19/6/2024).

Diberitakan sebelumnya, Salah seorang pegawai honorer di Pemerintah Kabupaten Bangka Barat atas nama Jumatul diduga menjadi korban salah tangkap aparat penegak hukum (APH).

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), pada Selasa (18/6/2024) malam.

Jumatul, pegawai honorer yang diketahui berusia 39 tahun ini menjadi korban salah tangkap lantaran diduga membawa obat-obatan terlarang atau narkotika.

Kepada awak media, Jumatul menyampaikan kronologi ia diperiksa petugas saat hendak bergegas keluar dari kapal penyebrangan yang membawanya dari Pelabuhan Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan.

Posisi sepeda motor yang ia tunggangi, saat itu berada di paling belakang. Dia membiarkan kendaraan lain ke luar terlebih dahulu. Kemudian ia mencoba menghidupkan sepeda motornya dan hendak ke luar dari kapal. Saat itulah, insiden salah tangkap itu terjadi.

“Pada saat saya mau maju sedikit, lalu ada terikan, jangan bergerak, mana BB, kata petugas yang jumlahnya lebih dari sepuluh orang. Saya langsung dibekap, tangan dipelintir ke belakang, disuruh tiarap dan langsung diborgol. Karena di punggung, ada tas saya juga,” kata Jumatul, Rabu (19/6/2024).

error: