Bangka BaratLokal

Gaji Tenaga Kesehatan PPPK di Bangka Barat Segera Dicairkan

167
×

Gaji Tenaga Kesehatan PPPK di Bangka Barat Segera Dicairkan

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Sapi'i Rangkuti.(Foto/Fierly)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Sapi'i Rangkuti.(Foto/Fierly)

BANGKA BARAT, SOROTANBANGKA.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat (Babar) bakal memberikan gaji tenaga kesehatanyang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Rencananya, pencairan gaji para nakes periode Agustus-Oktober 2024 ini akan dicairkan hari ini.

“Ini kita tunggu dari BPKAD. Karena ada sedikit hambatan di BPKAD terkait penatausahaan,” ujarnya usai dipanggil oleh DPRD Babar terkait tertundanya 3 bulan gaji Nakes PPPK di lingkungan Pemkab Babar,” katanya, Rabu (23/10/2024).

“Kami update per jam kita tanya. Sudah selesai belum? Kunci ada di situ BPKAD, Dinkes sudah siap mencairkan, apabila BPKAD ketuk palu, kita mencairkan langsung tiga bulan,” tambah Muhammad Safi’i Rangkuti.

Ia mengatakan, penyebab gaji nakes di lingkungan Pemkab Babar karena ada peralihan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Beralih menggunakan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) selain faktor lainnya.

“Kalau SIPD ini ada di kita, itu mudah, tetapi ini ada di Kemendagri tidak bisa apa-apa. Kalau Kemendagri tidak membuka tidak bisa apa-apa. Kedua memang kendala di kita itu masalah SDM, anggaran besar dikelola satu orang, tidak mungkin,” katanya.

Maka dari itu, dirinya meminta agar ke depan adanya tambahan Kasubag Keuangan dan Kasubag Perencanaan yang tidak digabungkan menjadi satu. Sehingga beban kerja dapat terbagi.

“Karena ini menjadi beban sangat berat. Ini sudah diusulkan ke Bupati untuk menerima atau membuat SOTK yang baru. Agar ada Kasubag perencanaan dan keuangan sehingga beban terbagi. Sehingga persolan ini, bisa diatasi,” ungkapnya.

“Seperti di RSUD ada Kasubag Keuangan dan Perencanan. Kenapa induknya (Dinkes) tidak ada, dengan anggaran lebih dari Rp200 Miliar lebih dikelola satu orang. Berat. Tapi saya sebagai Kepala Dinas berusaha membayar gaji mereka secepatnya,” jelasnya

error: