Join Our Team
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445H
NOMOR URUT PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANGKA BARAT PILKADA SERENTAK TAHUN 2024
Headline

Tuai Polemik, Warga Minta Aktivitas Tambang CV. BCP di Pangkalberas Dihentikan

111
×

Tuai Polemik, Warga Minta Aktivitas Tambang CV. BCP di Pangkalberas Dihentikan

Sebarkan artikel ini
Kondisi tambang timah di wilayah Desa Pangkalberas yang menuai polemik dikalangan warga setempat.
Kondisi tambang timah di wilayah Desa Pangkalberas yang menuai polemik dikalangan warga setempat.

BANGKA BARAT, SOROTANBANGKA.COM – Aktivitas pertambangan biji timah yang dilakukan oleh salah satu perusahaan bernama CV. BCP di wilayah Desa Pangkalberas, Kelapa, Bangka Barat, mendapat respon negatif dari warga setempat.

Pasalnya, setelah berhasil merayu warga dalam melancarkan aktivitas tambang di tahap pertama pada 2023 kemarin, kini perusahaan yang dikabarkan berasal dari Sungailiat, Bangka itu seakan tak peduli lagi dengan warga setempat. Nyatanya sudah 1 bulan lebih aktivitas tersebut kembali berjalan.

APPLY NOW
Scroll kebawah untuk lihat konten

 

Kendati demikian, hanya 1 orang saja masyarakat setempat yang dilibatkan. Dia adalah orang yang dianggap berjasa saat CV. BCP berhasil mendapatkan restu dari masyarakat Pangkalberas ketika hendak menjalankan aktivitas tambang timah pada tahap pertama, tahun 2023 silam.

“Jadi, tahun lalu masyarakat dilibatkan semua dalam aktivitas tambang yang dijalankan CV. BCP, bosnya inisial AC asal Sungailiat. Kemudian tiga bulan istirahat di dalam aktivitas tahap satu, tahun lalu,” ujar warga Pangkalberas, Wandy, Jumat (9/2/2024) pagi.

“Tahun ini, jalan lagi, sudah satu bulan lebih, tapi tak libatkan warga. Padahal tahun kemarin, masyarakat dilibatkan, kerja satu unit (mesin tambang) tiga KK. Masyarakat diminta tanda tangan setiap KK se Pangkalberas untuk CV. BCP ini bisa kerja,” tambah dia.

Lelaki berusia 32 tahun itu mengatakan bahwa pada tahap pertama dan tahap kedua saat ini, lokasi tempat CV. BCP beraktivitas di atas lahan perkebunan kelapa sawit PT. BPL. Hanya saja, tidak pada lokasi yang sama lantaran dinilai lokasi tahap satu sudah tak produktif lagi.

“Untuk yang tahap pertama dan tahap keduanya di lokasi berbeda. Letaknya itu dekat sungai, tapi di sungai yang berbeda. Mungkin di lokasi pertama itu timahnya sudah habis, maka sempat setop tiga bulan, baru jalan lagi. Kalau dari pemukiman penduduk, lokasi yang sekarang mungkin sekitar 1,5 kilometer,” ujar dia.

Hal senada juga dikatakan masyarakat Pangkalberas lainnya, Ary. Menurut Ary, selain tidak melibatkan masyarakat bak kacang lupa kulitnya, CV. BCP juga tidak memberikan kompensasi satu rupiah pun kepada masyarakat dalam aktivitas yang dilakukan saat ini.

error: