BANGKA BARAT, SOROTANBANGKA.COM — Aktivitas penambangan timah yang diduga ilegal menggunakan lima unit alat berat jenis ekskavator di kawasan Hutan Lindung (HL) wilayah Pasir Kuarsa, Desa Teluk Limau, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat mendadak sepi, setelah didatangi oleh tim gabungan, pada Selasa (6/8/24) kemarin.
Tim gabungan yang terdiri dari Balai Penegakkan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Seksi Wilayah III, Wilayah Sumatra, Penyidik Pegawai Negri Sipil (PPNS) Dinas LHK Provinsi Bangka Belitung, Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Jebu Bembang Antan, dan Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/5 Bangka tidak menemukan apa-apa.
Seperti 5 alat berat yang sebelumnya berada dikawasan tersebut terlihat bersih. Tidak hanya itu, alat pipa dan sakan di lokasi yang sempat viral diberitakan media pun terlihat telah menghilang bagai ditelan bumi.
Informasi yang berhasil dihimpun wartawan, tim yang dipimpin oleh Kepala KPHP Jebu Bembang Antan, Panji Utama, S.H bersama tim gabungan langsung melakukan pemasangan plang larangan dibeberapa titik lokasi.
Sementara itu, Kepala KPHP Jebu Bembang Antan Panji Utama, SH, saat dikonfirmasi belum meberikan jawaban terkait razia bersama tim gabungan, selasa kemarin.
Pantauan wartawan saat berada dilokasi pada kamis (8/8/24), tidak hanya lokasi tambang skala besar menggunakan 5 unit alat berat. Sejumlah ponton rajuk yang berada dikolong camoi bekas tambang yang sebelumnya terlihat dilokasi, saat ini mendadak lenyap. Diduga pemilik mesin tambang telah membongkar dan menghilangkan jejak dari tim gabungan.
Herry (30) warga kecamatan Parittiga mengatakan kalau alat berat telah pergi sebelum tim gabungan tiba. Selanjutnya juga dengan sejumlah ponton yang juga kabur usai dipasang plang oleh tim gabungan.
“Sudah kabur pak mereka, kemarin ada tim PM dan petugas lain datang kesini. Kami juga pas lagi macing, terus saya tanya kelada teman saya, katanya itu petugas, kami juga ada lihat mereka pasang plang. Habis pasang plang itu petugas pulang para penambang pun lansung bongkar alat mereka,”ujar Herry.