BelitungLokalPilkada 2024Politik

Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 di Belitung Capai 73,39 persen, Tertinggi Kedua di Babel

266
×

Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 di Belitung Capai 73,39 persen, Tertinggi Kedua di Babel

Sebarkan artikel ini

BELITUNG, SOROTANBANGKA.COM – Tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Belitung pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 menjadi tertinggi kedua di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Belitung, jumlah partisipan yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) mencapai 73,39 persen.

Ketua KPU Belitung, Amir Husin, menjelaskan total partisipan yang menyalurkan hak suaranya sebanyak 101.478 dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT). Jika digabung dengan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK), jumlah partisipan mencapai 102.181 pemilih.

“Secara keseluruhan, tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Belitung menjadi yang tertinggi kedua di Babel. Posisi pertama dipegang oleh Kabupaten Belitung Timur,” sebut Amir usai menyelesaikan
Rapat Pleno terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pilkada 2024, Rabu (4/12/2024) malam.

Selanjutnya, Amir mengakui berdasarkan data tingkat partisipasi pemilih mengalami penurunan dibandingkan Pilkada lima tahun lalu, sekitar 2,5 persen.

Faktor penyebab terjadinya penurunan ini, lanjut Amir, berdasarkan hasil pemantauan KPU bahwa banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya penurunan partisipan tersebut.

“Penurunan ini dipengaruhi berbagai faktor, mungkin seperti kejenuhan masyarakat karena tahun ini juga berlangsung Pileg dan Pilpres, tentunya kami tidak bisa mengurainya dengan jelas karena banyak juga faktor penyebabnya,” jelasnya. .

Meski begitu, dikatannya KPU Belitung sebelumnya telah berupaya dengan maksimal dalam meningkatkan partisipasi pemilih melalui sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan Pilkada 2024.

Sementara itu, salah satu warga Belitung, Iwan menyayangkan banyaknya pemilih yang tidak menyakurkan hak suaranya pada 27 November 2024 lalu.

“Sayang sekali kalau mereka tidak memberikan hak suaranya, karena mereka juga berhak untuk memilih siapa Gubernur dan Bupati yang akan memimpin untuk 5 tshun kedepan,” tuturnya.

error: