BANGKA BARAT – Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya menyampaikan kepolisian berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk memeriksa guci yang ditemukan warga.
Diketahui, guci tersebut ditemukan warga di lahan kebun yang terletak di Dusun Kerang, Desa Jebus Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, pada Rabu (11/6/2025) kemarin.
Pradana Aditya menyampaikan, Disbudpar Bangka Barat telah melakukan koordinasi dan bersurat dengan Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah V yang berada di Provinsi Jambi.
“Rencana dalam minggu depan akan datang tim Arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V untuk mengecek langsung barang tersebut,” katanya..
Pradana Aditya menambahkan, guci yang berisi kerangka manusia ini telah disimpan oleh pemilik lahan kebun.
“Petunjuk sementara dari Kepala Disbudpar Bangka Barat agar tulang tersebut bisa dikuburkan dan barang berupa Guci diamankan,” katanya.
“Informasi sementara dari Kadis Kebudayaan dan pariwisata berdasarkan dokumentasi dan kronologis yang kami kirimkan menerangkan bahwa Guci tersebut sebagai objek diduga cagar budaya,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Kerangka manusia ditemukan warga dalam guci di Dusun Kerang, Desa Jebus Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, pada Rabu (11/6/2025) kemarin.
Kerangka manusia ditemukan dalam kondisi tidak utuh. Kerangka tersebut pertama kali ditemukan oleh warga yang tak lain merupakan pemilik lahan kebun.
Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya mengatakan, guci berisi kerangka manusia terkubur tertanam sekitar 1 meter di dalam tanah.
“Baru menggali tanah ditemukan sebuah guci yang tertanam di tanah sekitar 1 meyer, karena takut yang bersangkutan memanggil tetangga. Dibukalah guci diketahui ada tulang dan kerangka manusia, menghubungi Polsek Jebus dan perangkat desa,” katanya, Kamis (12/6/2025).
Hasil pemeriksaan terhadap tulang manusia yang ditemukan, Pradana Aditya menyampaikan disinyalir merupakan kerangka dari kuburan yang sudah lama.
“Guci berisi kerangka kepala, tulang kaki manusia. Diduga itu kuburan kuno atau lama. Gucinya disimpan di pemilik kebun. Kemarin langsung dicek dan dipastikan tidak ada warga yang kehilangan dan seterusnya. Secara kearifan lokal memang itu kuburan kuno yang model seperti itu,” ujarnya.