Dalam arahannya, Kabasarnas menyampaikan bahwa lonjakan mobilitas masyarakat selama Nataru 2025/2026 diprediksi mencapai 119,5 juta orang atau meningkat 2,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, kesiapsiagaan SAR menjadi langkah strategis nasional untuk menekan risiko kecelakaan dan korban jiwa.
Selain fokus pada transportasi dan kawasan wisata, Siaga SAR Khusus ini juga mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, mengingat puncak musim penghujan serta adanya potensi siklon berdasarkan prediksi BMKG. Seluruh jajaran Basarnas diminta untuk terus memperbarui informasi cuaca, memetakan daerah rawan, melakukan sosialisasi keselamatan, serta menjaga profesionalisme dengan target zero accident.
Di wilayah Kepulauan Bangka Belitung, Kansar Pangkalpinang mengerahkan sebanyak 78 personel dengan dukungan sarana dan prasarana lengkap, di antaranya sarana laut berupa KN SAR Karna, RB 01, RBB 01, empat unit RIB, dua unit jetski, serta 18 unit rubber boat. Sementara sarana darat meliputi rescue truck, rescue car, rescue compartment, rescue trail, ATV, dan sarana pendukung lainnya. Untuk pemantauan udara, Kansar Pangkalpinang juga menyiagakan drone.
“Penempatan personel dan alut di lokasi strategis menjadi kunci utama untuk mempercepat response time serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang mudik maupun merayakan Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.











