TEMPILANG, SOROTANBANGKA.COM –– Geger warga temukan sesosok mayat laki-laki di dalam rumah di kawasan Pantai Pasir Kuning, Desa Air Lintang, Tempilang, Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Diketahui mayat yang ditemukan pada Minggu (4/2/2023) sore itu bernama Mahyudi alias Yudi (40) pekerjaan wiraswasta. Jenazah sudah meninggal dunia di perkirakan 5 sampai 7 hari, sudah mengeluarkan bau tak sedap.
Kapolsek Tempilang IPTU Intan Diputra membenarkan penemuan mayat itu beridentitas, Mahyudi (40), saat ditemukan kondisi mayat sudah tidak utuh yang diperkirakan sudah meninggal sekitar 7 hari lalu.
“Benar ditemukan mayat berjenis kelamin laki-laki, saat ini anggota kita di lapangan. Untuk identitasnya Mahyudi (40). Jenazah diperkirakan sudah meninggal dunia 5 sampai 7 hari,” ungkap IPTU Intan, via pesan singkat, Minggu (4/2/2024) malam.
Adapun kata Intan, kronologis penemuan mayat ditemukan oleh seorang pemuda yang menemui adik Mahyudi, Nur Azian. Pemuda tersebut menanyakan kepada Nur Azian mengapa bang yudi (korban-red) tidak membuka bilyardnya sudah semingguan ini.
Kemudian karena mendengar informasi dari pemuda tersebut, Nur Azian dengan kakak ipar langsung menuju rumah kediaman korban (Tempat Bilyard).
Saat tiba di lokasi rumah kediaman korban, kondisi rumah dalam keadaan pintu terkunci dari dalam. Kemudian saksi memanggil nama korban berulang-ulang, namun tidak ada balasan dari korban.
Setelah itu saksi memecahkan pintu kamar sebelah rumah korban dan setelah pintu jendela dipecahkan saksi menemukan korban telah meninggal dunia di atas kasur kamar.
Dari pemeriksaan luar jenazah di Puskesmas Tempilang, Yudi sudah dalam keadaan membusuk lanjut dan terdapat belatung, wajah, kedua tangan dan kaki tampak lebih gelap dibanding dengan bagian tubuh yang lain, jaringan kulit tampak mengering dan mengeras serta berwarna cokelat.
“Saat pemeriksaan di Puskesmas, tidak ditemukan luka-luka akibat pukulan atau senjata tajam. Diduga Yudi meninggal akibat Asma. Karena sebelumnya Yudi dilarikan ke Puskesmas Tempilang dikarenakan mengalami sesak nafas, namun dirinya meminta agar dapat melakukan perawaran jalan dan tidak di Opname,” jelas Intan.