FotoGaleriWisata

Hanya Dipisahkan Gang, 2 Tempat Ibadah Wujud Simbol Kerukunan Sejak Ratusan Tahun Lalu

162
×

Hanya Dipisahkan Gang, 2 Tempat Ibadah Wujud Simbol Kerukunan Sejak Ratusan Tahun Lalu

Sebarkan artikel ini
Foto dari atas menara Masjid Jami Mentok, menunjukan dua rumah ibadah yang sudah berdampingan sejak Abad ke 18

Pada sisi kanan masjid memiliki sebuah pintu yang dinamakan, Pintu Beduk. Disinilah beduk besar masjid ini berada. Diatas Pintu Beduk terukir kaligrafi surat Al-Baqarah ayat 148. Sedangkan pada sisi kiri masjid memiliki sebuah pintu dengan ukiran kaligrafi berbeda. Terpahat Surat At-Thalaq ayat 2 pada bagian atas pintu.

Kaligrafi mihrab masjid bertuliskan Surat Ali-Imran ayat 37. Selain mihrab, mimbar masjid tua tersimpan dengan baik. Mimbar tua memiliki ornamen ukiran dedaunan. Bentuk mimbar lebih ramping dari mimbar yang digunakan sekarang.

Meski seiring waktu beberapa bangunan sudah ditambah, namun bangunan utama masih mempertahankan keasliannya.

Di depan masjid terdapat enam pilar yang merupakan perpaduan gaya Doria dan Lonia, bentuk pilar yang dapat ditemui pada gedung-gedung buatan arsitek Belanda tempo dulu. Enam pilar didesain rendah sehingga terlihat anggun dan memberikan kesan sederhana bagi peziarah masjid. Jumlah pilar masjid tersebut bermakna rukun Iman.

Lantai masjid terbuat dari marmer dengan ukuran besar, satu meter persegi. Lantai marmer yang sejuk membuat suasana menjadi sangat nyaman. Para jama’ah atau peziarah menjadikan masjid ini sebagai tempat peristirahatan sejenak.

Pada ruang utama masjid yang berukuran 17 x 17 meter. Memiliki empat tiang utama yang menjadi soko guru, simbol empat madzhab Ahlu Sunnah Wal Jama’ah. Pada salah satu sudut ruang utama masjid, terdapat tangga sederhana menuju lantai dua.

Atap masjid ditopang oleh empat tiang yang terbuat dari kayu hitam. Sumbangan dari salah satu Mayor berkebangsaan Cinapada zaman dahulu. Melalui satu undakan atap, terdapat ruang anjungan yang menjadi puncak masjid. Luas anjungan 4,3x 4,3 meter. Pada setiap sisinya memiliki empat tingkap atau jendela utama. Pada setiap tingkap utama terdapat tingkap–tingkap kecil berjumlah tujuh belas yang melambangkan jumlah sholat wajib sehari semalam.

Sementara tak kalah indah, Kelenteng Kong Fuk Miau merupakan kelenteng China pertama yang ada di Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung.

error: