FotoGaleriWisata

Hanya Dipisahkan Gang, 2 Tempat Ibadah Wujud Simbol Kerukunan Sejak Ratusan Tahun Lalu

161
×

Hanya Dipisahkan Gang, 2 Tempat Ibadah Wujud Simbol Kerukunan Sejak Ratusan Tahun Lalu

Sebarkan artikel ini
Foto dari atas menara Masjid Jami Mentok, menunjukan dua rumah ibadah yang sudah berdampingan sejak Abad ke 18

MENTOK,SOROTANBANGKA.COM — Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memiliki beragam keunikan, salah satunya dua tempat ibadah agama Islam dan Konghucu yang berdampingan dan hanya dipisahkan gang kecil.

Terletak di tengah Kota Mentok, Masjid Jami dan Kelenteng Kong Fuk Miau hingga saat ini menjadi simbol kerukunan umat beragama di Pulau Bangka

Tempat ini, memiliki sejarah bagi masing-masing agama. Untuk melihatnya, hanya perlu menempuh jarak 180 Kilometer atau sekitar 3 jam perjalanan darat, dari Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan dari Pelabuhan, Tanjung Kalian Mentok hanya butuh waktu sekitar 10 menit.

Masjid Jami dengan cat warna putih dan atap warna hijau, merupakan rumah ibadah umat Islam yang dibangun pada tahun 1883 silam, pada masa Sultan Temenggung Kartanegara II.

Berdiri kokoh, Kelenteng Kong Fuk Miau memiliki usia 83 Tahun lebih tua dibandingkan Masjid Jami Mentok

Disebelah Masjid Jami, berdiri bangunan yang identik dengan warna merah terang, yakni Kelenteng Kong Fuk Miau. Bangunan tersebut lebih tua 83 tahun dibandingkan Masjid Jami.

Suasana malam dua rumah ibadah ikonik di Kota Mentok yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisata religi.

Dua bangunan yang berusia ratusan ini, menandakan atau sebagai simbol kerukunan umat beragama di Pulau Bangka, khususnya di Kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat.

Masjid Tua ini memiliki ukuran 21 x 23 meter dengan tinggi masjid 6 meter, diukur dari lantai masjid yang posisinya lebih tinggi dari permukaan tanah 160 sentimeter.

Dihimpun dari berbagai sumber, Masjid Jami Mentok memiliki lima pintu yang mengartikan lima rukun Islam. Ketiga pintu utama masjid setinggi 2,7 meter tersebut memiliki lubang angin berbentuk kaligrafi ayat-ayat Al-Qur’an, Surat Al-A’la mulai dari ayat 14 hingga ayat 19.

error: