Join Our Team
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445H
NOMOR URUT PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANGKA BARAT PILKADA SERENTAK TAHUN 2024
Bangka BaratHeadline

Mendapat Penolakan dari Nelayan Tembelok,15 unit Ponton Selam Putar Balik

537
×

Mendapat Penolakan dari Nelayan Tembelok,15 unit Ponton Selam Putar Balik

Sebarkan artikel ini
Sejumlah warga nelayan yang sedang berdiskusi pasca menolak aktivitas penambangan di wilayah Tembelok,pada Selasa (20/08/2024).
Sejumlah warga nelayan yang sedang berdiskusi pasca menolak aktivitas penambangan di wilayah Tembelok,pada Selasa (20/08/2024).

BANGKA BARAT, SOROTANBANGKA.COM— Sejumlah masyarakat nelayan berkumpul di pinggir pantai Tembelok terkait informasi bahwa akan ada aktivitas penambangan ilegal pada malam hari di wilayah Perairan Tembelok, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Selasa (30/08/2024) malam.

Bukan tanpa alasan, pasalnya pada Selasa (20/08/2024) siang tersiar kabar, sebanyak 15 ponton jenis selam sedang ditarik dari perairan Tanjung Ular menuju perairan Tembelok untuk menambang.

APPLY NOW
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sontak sebanyak 30 orang warga nelayan yang berkumpul dipinggir pantai Tembelok dengan tegas menolak keras aktivitas ilegal tersebut.

Hal itu dibenarkan oleh Ali, Ketua Nelayan Sinar Tanjung Kalian tersebut mengatakan bahwa pihaknya sempat didatangi oleh orang yang tidak mereka kenal sebanyak empat mobil.

Namun, lanjut dia, Polair meminta para nelayan menahan diri dan membiarkan mereka berkoordinasi terlebih dahulu. Setelah itu, terjadi komunikasi antara Polair dan orang-orang yang memotori kegiatan itu. Hasilnya bahwa mereka memang hendak bekerja di Tembelok. 

“Kami dapat informasi ada ponton yang mau ditarik ke Tembelok untuk bekerja malam. Jadi terkait itu kami nelayan kumpul di pantai, karena ada rombongan orang yang tidak kami kenal pakai mobil masuk, kemudian datang rombongan dari Polair dan berkomunikasi dengan mereka”, ungkap Ali saat ditemui di pondok kelompok nelayan Sinar Tanjung Kalian.

Selanjutnya Ali mengatakan bahwa orang tersebut mengaku bahwa memang benar ingin menambang di Tembelok pada malam hari.

“Setelah itu, mereka mengakui memang benar mau bekerja (malam). Ada 15 ponton jenis selam kabarnya ditarik dari Tanjung Ular. Pontonnya belum sampai, baru orang-orangnya. Pontonnya masih dalam perjalanan. Yang pasti nelayan menolak kegiatan yang seperti itu kerja malam dan maling-maling. Nelayan tidak setuju apalagi ditambah tidak ada komunikasi sama nelayan, kenal pun tidak,” tukas Ali.

Ali menambahkan, setelah mendapat penolakan keras dari masyarakat nelayan, oknum yang memotori 15 ponton selam tersebut mengurungkan niatnya dan putar balik ke tempat asalnya.

error: