NasionalNews

Aktivitas Tambang Timah di Bangka Barat, Ciderai Komitmen Presiden Prabowo Soal Swasembada Energi

58
×

Aktivitas Tambang Timah di Bangka Barat, Ciderai Komitmen Presiden Prabowo Soal Swasembada Energi

Sebarkan artikel ini

SOROTANBANGKA.COM – Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmen Indonesia menuju swasembada energi sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan global yang makin kompleks.

Komitmen tersebut disampaikan pada pidato pertamanya usai Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, pada Minggu, (20/10/2024) lalu.

Prabowo menekankan pentingnya mencapai swasembada energi. Ia mengingatkan bahwa ketergantungan pada sumber energi luar negeri menjadi ancaman serius di tengah ketegangan geopolitik global.

“Kalau terjadi hal yang tidak kita inginkan, sulit akan kita dapat sumber energi dari negara lain. Oleh karena itu, kita harus swasembada energi dan kita mampu untuk swasembada energi. Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi,” tuturnya.

Di saat Pangkostrad ke-22 tersebut berkomitmen untuk mencapai swasembada energi, justru terdapat aktvitas pertambangan yang dapat mengancam ketahanan energi dalam negeri.

Aktivitas yang dimaksud ialah pertambangan pasir timah yang mengancam keamanan kabel bawah laut line ketiga (Sirkit III) jaringan interkoneksi Sumatra-Bangka milik PLN yang terletak di Tanjung Kalian Mentok.

Dari pantauan awak media pada Jumat (8/11/2024) kemarin, ratusan unit ponton isap produksi timah menghajar perairan Tembelok. Yang notabene lokasinya tidak terlalu jauh dari perlintasan kabel bawah laut.

Diketahui, kabel bawah laut sepanjang 36 kilometer tersebut terpasang dari Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan ke perairan Tanjung Kalian Mentok, Bangka Barat.

Jaringan bertegangan 150 kv tersebut, merupakan tulang punggung pasokan listrik di Pulau Bangka selama kurang lebih 2 tahun kebelakang.

Bahkan, dari segi biaya pembangunan jaringan kelistrikan bawah laut tersebut, PLN menginvestasikan dana sebesar Rp. 1,9 triliun.

Kekhawatiran tersebut disampaikan oleh Manager PT. PLN (Persero) Unit Layanan Transmisi dan Gardu (ULTG) Bangka, Ebtian Apriantoro saat kegiatan sosialisasi keamanan kabel listrik bawah laut dan SUTT bersama masyarakat.

error: