“Kondisi saat ini mendekati berbahaya, jadi kita cegah dulu. (Jarak) aman tadi sudah disampaikan 500 meter. Kalau sekarang ini di Pantai Tembelok yang sedang ramai itu sudah ada kayaknya 500 meter,” katanya, Jumat (8/11/2024).
Selain aktivitas pertambangan, Ebtian juga menyoroti kapal nelayan maupun ponton isap produksi yang terparkir di kawasan perairan dekat landing poin kabel bawah laut. Ia mengingatkan akan adanya bahaya yang mengancam keselamatan.
“Nah itu juga sebenarnya cukup berbahaya, karena ponton ini saat parkir tetap melempar jangkar ya. Walaupun dia itu kecil tapi kita lebih baik mencegah kejadian, karena kita tidak tahu jangkar ini akan menghujam ke dasar laut berapa meter dan penanaman kabel ini sangat tidak dalam,” katanya.
“Pernah ada ponton yang parkir di situ, kita langsung kerjasama dengan kepolisian untuk menertibkan. Seandainya kabel terkelupas berbahaya karena tegangan listrik tinggi,” tambahnya.
Sementara, Wakapolres Bangka Barat, Kompol Iman Teguh Prasetyo juga menyoroti adanya aktivitas tambang timah illegal yang ada di sekitar perairan Tembelok. Ia menilai aktivitas tersebut akan mengganggu kabel bawah laut milik PLN.
“Aktivitas tambang dalam hal ini sangat mengganggu karena di situ ada perlintasan kabel bawah laut,” tuturnya.
Oleh karena itu, Iman mengatakan segera menindaklanjuti untuk memberikan imbauan baik ke masyarakat nelayan maupun penambang.
“Kita minta tidak melakukan aktivitas sejauh 500 meter dari perlintasan kabel listrik bawah laut. Kita sifatnya preventif dahulu, melakukan imbauan dan patroli terlebih dahulu,” tuturnya.