Kebijakan mutasi ini sekaligus menjadi wujud komitmen TNI dalam menempatkan sumber daya manusia terbaik pada posisi yang sesuai dengan kompetensi, kualifikasi, dan kebutuhan organisasi. Proses ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan prinsip meritokrasi, integritas, serta kesiapan dalam menghadapi dinamika tugas yang semakin kompleks.
Dikutip dari Detik.com, berikut daftar lengkap mutasi TNI 44 perwira tinggi:
1. Andyawan Martono dari Staf Khusus Kasau menjadi Pangkohanudnas
2. Djon Afriandi dari Danjen Kopassus menjadi Pangkopassus
3. Endi Supardi dari Dankomar menjadi Pangkomar
4. Deny Muis dari Dankopasgat menjadi Pangkorpasgat
5. Yusuf Jauhari dari Kabaranahan Kemenhan menjadi Kabaloghan Kemenhan 6. Gabriel Lema dari Asops Panglima TNI menjadi Kabacadnas Kemenhan
7. Bobby Rinal Makmun dari Dankodiklat TNI menjadi Asops Panglima TNI
8. Supo Dwi Diantara dari Dirjen Renhan Kemenhan menjadi Kabaharwathan Kemhan
9. Candra Wijaya dari Aslog Panglima TNI menjadi Asrenum Panglima TNI
10. Harvin Kidingallo dari Asrenum Panglima TNI menjadi Waasrenum Panglima TNI
11. Denny Marantika dari Waasrenum Panglima TNI menjadi Karo Ren Srenum TNI
12. Agus Hadi Waluyo dari Daspussenarmed menjadi Pangdam XIX/Tuanku Tambusai
13. Arief Gajah Mada dari Aspers Kasad menjadi Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol
14. Kristomei Sianturi dari Kapuspen TNI menjadi Pangdam XXI/Radin Inten 15. Zainul Arifin dari Warek Bidang Kerjasama, Kelembagaan, Inovasi dan Teknologi Unhan menjadi Pangdam XXII/Tambun Bungai
16. Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar dari Aslat Kasad menjadi Pangdam XXIII/Palaka Wira
17. Lucky Avianto dari Pa Sahli Tk. III Bidang Hubint Panglima TNI menjadi Pangdam XXIV/Mandala Trikora 18. Lin Nofrianto dari Dandenma Mabes TNI menjadi Kabalog TNI
19. Hamonangan Lumban Toruan dari Paban IV/Faskon Slog TNI/Dandenma Mabes TNI
20. Hanryan Indragiri dari Waaspers Panglima TNI menjadi Kapusminpers TNI
21. Deny Septiana dari Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Strategi Lemhannas menjadi Dankodaeral I
22. Sarimpunan Tanjung dari Danlantamal II Pdg Koarmada I menjadi Dankodaeral II