Bangka BelitungBudaya

Kebudayaan Babel Dinilai Jalan di Tempat: Seniman-Budayawan Menagih Arah Pemajuan dan Keterbukaan

33
×

Kebudayaan Babel Dinilai Jalan di Tempat: Seniman-Budayawan Menagih Arah Pemajuan dan Keterbukaan

Sebarkan artikel ini

Potensi kebudayaan Babel dinilai sangat besar, namun belum tergarap optimal akibat minimnya dukungan kebijakan dan keberpihakan pemerintah daerah. Oleh karena itu, para seniman-budayawan berharap adanya perhatian yang lebih serius dan terukur dalam pengembangan kebudayaan.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Babel sebelumnya menjanjikan pelaksanaan program kebudayaan yang lebih efektif. Namun hingga kini, kejelasan arah dan bentuk program tersebut masih belum terlihat. Para seniman menuntut transparansi dan akuntabilitas Disbudpar dalam menjalankan tugasnya.
“Kita ingin tahu apa saja yang sudah dilakukan Disbudpar Babel untuk mempromosikan kebudayaan Babel,” ujar Wandasona.

APPLY
Scroll kebawah untuk lihat konten

Ia juga menekankan bahwa pemajuan kebudayaan adalah tanggung jawab bersama.

“Kebudayaan tidak bisa dibesarkan hanya oleh penggerak budaya. Masyarakat harus terlibat, dan aktor paling penting tentu Pemerintah Daerah melalui dinas kebudayaan. Mari kita bersatu bekerja dengan orientasi pemajuan kebudayaan sesuai amanah undang-undang. Kami para penggerak budaya ini siap diberdayakan, bukan sekadar mengkritik tanpa solusi,” katanya.

Para seniman-budayawan menegaskan bahwa pemerintah daerah harus segera mengambil langkah konkret agar kebudayaan Babel tidak tergerus dan terlupakan oleh generasi mendatang. Pemajuan kebudayaan juga diharapkan mampu membawa Babel dikenal di tingkat nasional hingga internasional.

Salah satu hasil Musyawarah Besar pada Oktober lalu adalah kesepakatan untuk mendorong Pangkal Pinang sebagai market seni dan budaya Babel. Gagasan tersebut juga disampaikan saat kunjungan Komisi X DPR RI. Oleh sebab itu, para seniman mendesak percepatan pembangunan gedung kesenian atau Taman Budaya.

“Sangat disayangkan jika di usia hampir seperempat abad Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, gaung pariwisata begitu masif, tetapi tidak ditopang fasilitas kebudayaan yang memadai,” ujar Evan Breco, Ketua Dewan Kesenian Pangkal Pinang.

Menurut Evan, pemajuan kebudayaan bukan hanya soal pelestarian, tetapi juga memiliki nilai strategis bagi sektor pariwisata.
“Kebudayaan bisa menjadi modal utama dalam menciptakan Obyek Daya Tarik Wisata lokal yang kuat. Kami sangat terbuka untuk menjadi mitra strategis pemerintah, agar pemerintah tidak berjalan sendirian,” tukasnya melalui pesan WhatsApp.

error: