HeadlineNasionalNewsPolitik

Termasuk Soeharto, 10 Tokoh Diumumkan Terima Gelar Pahlawan Nasional

3
×

Termasuk Soeharto, 10 Tokoh Diumumkan Terima Gelar Pahlawan Nasional

Sebarkan artikel ini

NASIONAL –  Menjelang peringatan Hari Pahlawan, pemerintah melalui Kementerian Sosial telah menyerahkan 10 nama tokoh kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan untuk diproses sebagai penerima gelar Pahlawan Nasional.

Nama-nama itu berasal dari berbagai daerah dan latar perjuangan yang berbeda, mulai dari tokoh politik, tokoh gerakan buruh, tokoh ulama, pejuang kemerdekaan, bidang budaya hingga tokoh perempuan yang berperan penting dalam perubahan sosial.

APPLY
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sejumlah figur yang namanya kembali masuk dalam pengusulan antara lain mantan Presiden RI, tokoh reformasi, aktivis buruh perempuan, hingga sejumlah kiai, pemimpin adat, dan pejuang daerah yang kontribusinya dinilai berdampak nasional.

Kemensos menegaskan, mekanisme pengusulan telah melalui berlapis tahapan mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga verifikasi Kementerian Sosial sebelum akhirnya dibawa dan dikaji oleh Dewan Gelar.

Dalam daftar tersebut terdapat total 10 nama yang kini menunggu keputusan akhir Presiden. Penetapan biasanya diumumkan pada momentum Hari Pahlawan 10 November.

Pemerintah akan segera mengumumkan daftar tokoh yang akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tahun ini. Dari sekitar 10 nama yang akan diumumkan, salah satunya adalah Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.

“Kurang lebih ada 10 nama. Ya, masuk, masuk (nama Soeharto),” ujar Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi dikutip dari Garuda TV, Minggu (9/11/2025).

Prasetyo memastikan bahwa Presiden Prabowo akan mengumumkan langsung daftar penerima gelar tersebut pada upacara resmi yang dijadwalkan digelar besok. “Besok, Insyaallah akan diumumkan. Iya, oleh Presiden,” ucapnya.

Dalam rapat terbatas tersebut, Menteri Kebudayaan Fadli Zon turut hadir untuk melakukan finalisasi pembahasan mengenai calon penerima gelar pahlawan. Prasetyo menuturkan, pembahasan ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Ketua MPR dan Wakil Ketua DPR.

“Finalisasi saja, finalisasi. Bapak Presiden juga mendapat banyak masukan dari para tokoh, dari pimpinan MPR dan DPR. Cara kerja beliau memang kolaboratif, ingin memastikan keputusan yang diambil benar-benar mempertimbangkan berbagai pandangan,” jelasnya.

error: