Bangka BaratLokalWisata

Museum Timah Indonesia dan Masjid Jamik Mentok Jadi Cagar Budaya Nasional

60
×

Museum Timah Indonesia dan Masjid Jamik Mentok Jadi Cagar Budaya Nasional

Sebarkan artikel ini
Masjid Jami Mentok. Foto: Rizki Ramadhani.
Masjid Jami Mentok. Foto: Rizki Ramadhani.

BANGKA BARAT – Dua bangunan bersejarah di Kabupaten Bangka Barat, yakni Museum Timah Indonesia (MTI) Mentok dan Masjid Jamik Mentok, resmi disetujui menjadi Cagar Budaya Peringkat Nasional usai melalui Sidang Kajian Penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional ke-6 Tahun 2025 yang digelar di Cirebon, 12–15 November 2025.

Sidang yang diampu Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI tersebut membahas 44 usulan dari berbagai provinsi, termasuk dua usulan dari Kepulauan Bangka Belitung yang dijadwalkan pada Rabu (12/11/2025).

APPLY
Scroll kebawah untuk lihat konten

Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN) menyetujui kedua bangunan tersebut naik status menjadi cagar budaya nasional berdasarkan kriteria Pasal 42 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Museum Timah Indonesia Mentok dan Masjid Jamik Mentok dinilai memiliki nilai penting sebagai wujud evolusi peradaban, pertukaran budaya lintas negara, serta bagian dari identitas sejarah Bangka Belitung.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno mengatakan, Museum Timah Indonesia Mentok, yang dibangun pada 1915 dengan nama Hoofdbureau-Bankatinwinning Bedriff, dinilai mewakili masa gaya arsitektur kota pusaka Mentok serta menjadi simbol panjangnya sejarah pertimahan di Bangka Belitung.

“Bangunan ini dianggap mampu menggambarkan perjalanan industri timah yang mempengaruhi struktur ekonomi, demografi, hingga sosial budaya masyarakat dari masa ke masa,” katanya.

Sementara untuk Masjid Jamik Mentok yang dibangun sekitar tahun 1300 Hijriah juga turut disetujui sebagai cagar budaya nasional. Masjid tua ini memiliki karakter arsitektur yang unik karena memadukan unsur budaya Melayu, Eropa, dan Cina—menjadi bukti pertukaran budaya lintas negara yang telah berlangsung ratusan tahun.

“Keberadaan masjid yang berdampingan dengan Kelenteng Kung Fuk Miau memperkuat nilai toleransi dan harmoni yang telah hidup lama di Kota Mentok, menjadikannya simbol kemajemukan Nusantara,” ucapnya.

Dalam sidang, pemerintah daerah yang hadir secara daring dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangka Barat menyampaikan tanggapan positif.

error: