BELITUNG – Harga ayam potong di pasar induk Tanjung Pandan, Belitung, mengalami kenaikan signifikan. Harga yang sebelumnya berada di angka Rp45 ribu per kilogram kini melonjak menjadi Rp50 ribu per kilogram. Kenaikan ini sudah terjadi selama sepekan terakhir dan mempengaruhi aktivitas jual beli di pasar.
Kurnia, salah satu pedagang ayam di pasar induk, menyebutkan kenaikan harga ini dipicu oleh minimnya stok ayam dari peternakan lokal. Hal ini membuat para pedagang terpaksa menaikkan harga jual kepada konsumen.
“Harga Rp50 ribu ini sudah seminggu karena stok ayam kosong. Kalau pelanggan tetap, kami kasih Rp47 ribu sampai Rp48 ribu per kilogram, tapi kalau bukan pelanggan, harganya tetap Rp50 ribu,” ujar Kurnia, Rabu (5/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa ayam yang dijual sebagian besar berasal dari stok milik sendiri. Namun, jumlah stok tersebut terbatas dan tidak sebanyak biasanya.
“Ayam kami punya sendiri, tapi stoknya tidak banyak, tidak seperti biasanya,” tambahnya.
Lebih jauh, menurut Kurnia, situasi ini berdampak pada daya beli masyarakat yang cenderung sepi.
“Daya beli ini masih sepi, ditambah stok ayam memang tidak banyak,” katanya.
Kondisi ini tidak hanya memberatkan pedagang, tetapi juga konsumen yang harus mengeluarkan biaya lebih untuk kebutuhan bahan pokok seperti ayam potong. Pedagang berharap stok ayam dari peternakan lokal dapat segera pulih agar harga kembali stabil dan daya beli masyarakat meningkat.
Menyikapi harga ayam yang tinggi, salah seorang pembeli, Putri, menyebut dalam minggu-minggu ini memilih untuk tidak membeli ayam dengan jumlah yang banyak.
“Palingan beli sedikit, misalnya beli dada ayam, ditambah hati ayam atau ceker. Gitu aja sih palingan menyiasatinya,” tutur Putri.