SOROTANBANGKA.COM –Bumi Serumpun Sebalai atau Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan toleransi beragama dalam menciptakan pluralisme.
Sikap tenggang rasa dan kebersamaan terjalin secara terus menerus dan turun temurun sehingga budaya silaturahmi dan keterbukaan terus berlangsung di pulau penghasilan timah ini.
Adat melayu yang sudah membaur dengan adat dan etnis lainnya di wilayah ini, menjadi gambaran bahwa Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah yang terbuka dan ramah dengan menjunjung tinggi toleransi dan keberagamaan.
Hal ini dikatakan sejarawan dan budayawan Bangka Belitung Akhmad Elvian saat di wawancarai belum lama ini terkait kehidupan toleransi di Bangka Belitung saat ini.
“Kepulauan Bangka Belitung merupakan kepulauan pewaris nilai toleransi dan pluralisme serta persatuan bangsa tanpa prasangka,” kata Akhmad Elvian .
Dipaparkan Datuk Akhmad Elvian bila sejarah hubungan antar etnik pada kerajaan-kerajaan tradisional di nusantara menjadi hal yang menarik ,karena dapat memahami dan memaknai kebhinekaan yang dimiliki Bangsa Indonesia dan bagaimana kemudian kebhinekaan dapat menumbuhkan keinginan yang kuat dari berbagai etnik di Nusantara untuk bersatu dan mewujudkan Persatuan Indonesia.
“Masyarakat Kepulauan Bangka Belitung adalah salah satu contoh yang dalam lintasan sejarahnya dapat menata dengan baik hubungan antar etnik atau pluralisme dan toleransi sehingga terjalin secara harmonis,”lanjutnya.
Kepulauan Bangka Belitung dapat dijadikan contoh sebagai pulau pewaris nilai persatuan bangsa tanpa prasangka.
“Pluralisme terjadi di Bangka Belitung karena asas adatnya berdasarkan wilayah teritorial tempat tinggal yang terbuka terhadap pengaruh pengaruh budaya yang datang dari luar. Masyarakat Kepulauan Bangka Belitung menerima pengaruh dari luar dengan baik selama pengaruh tersebut tidak merusak dan mengubah tatanan adat istiadat budaya setempat,”bebernya.
Ditambahkan Akhmad Elvian , masyarakat Bangka Belitung sangat ramah dan memiliki sikap toleransi serta menjadi tuan rumah yang adil. Tetapi jika terdesak, atau disakiti, atau negerinya dirusak, orang Bangka sangat melawan dan bisa mengamuk.