BANGKA BARAT, SOROTANBANGKA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat belum membayar gaji sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang berstatus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) selama 3 bulan ini.
Salah seorang pegawai yang diketahui berinisial R menyampaikan dirinya sudah tidak menerima gaji sejak bulan Agustus hingga Oktober 2024 ini.
“Sudah tiga bulan, belum menerima gaji yang seharusnya dibyarkan oleh Pemkab Bangka Barat,” ucap R, pada Selasa (8/10/2024).
R menambahkan, tenaga kesehatan yang belum menerima gaji bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah dan beberapa Puskesmas yang ada di Bangka Barat.
“Mungkin bukan hanya saya saja yang mengalami ini. Teman-teman tenaga medis yang bekerja di RSUD dan Puskesmas juga sama. Kami, tenaga medis yang bekerja untuk melayani masyarakat, belum menerima upah yang mahal. Sangat memalukan, karena hingga saat ini belum ada pemberitahuan resmi, baik melalui WhatsApp maupun email, mengenai kapan gaji kami akan dibayar,” keluh R.
Lebih lanjut, ia berharap agar Pemkab Bangka Barat segera menyelesaikan persoalan ini dan membayarkan gaji yang tertunda selama tiga bulan tersebut.
“Kami berharap Pemkab Bangka barat bisa segera membayarkan gaji kami, yang 3 bulan belakangan ini, dan seterusnya dibyarkan setiap bulan baik gaji maupun uang TPP-nya,” ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Safi’i Rangkuti menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan tersebut, sembari memastikan bahwa seluruh pegawai PPPK yang gajinya tertunda akan menerima haknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami memohon maaf atas ketidak nyamanan ini dan tidak ada hubungan apapun,” ujarnya.
Rangkuti mengatakan tertundanya pembayaran gaji pegawai ini karena adanya kendala pada Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).
Kendala tersebut menyebabkan tidak dapat dilakukannya penatausahaan anggaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.
“Pembayaran PPPK ini sebenarnya memang tertunda, karena sistem SIPD tidak bisa serta merta dibuka bila tidak sesuai jadwal. Kedua, dalam proses penatausahaannya kami mengalami kendala pergesaran anggaran antar belanja,” katanya.