MEDSOS HUT RI
Bangka BaratKriminalLokal

Pengakuan Pencuri Motor di Masjid Mentok

386
×

Pengakuan Pencuri Motor di Masjid Mentok

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT – Salah seorang pemuda berinisial MD alias WY diringkus Tim Meriam Polsek Mentok, Selasa (12/8/2025) kemarin. Ia diduga melakukan pencurian sepeda motor.

Dalam mengamankan pelaku, Tim Meriam melibatkan Tim Naga dari Satreskrim Polresta Pangkalpinang.

APPLY
Scroll kebawah untuk lihat konten

Ini dikarenakan posisi pelaku diringkus saat berada di rumah kontrakan daerah Kelurahan Pintuair, Kecamatan Rangkui Pangkalpinang. Kepada wartawan, MD mengaku mencuri motor itu karena ada kesempatan melihat keadaan sepi dan kunci motor tidak dicabut dari soket.

MD kemudian menceritakan kronologi pencurian motor milik korban berinisial DH itu. Saat itu pada Jumat (8/8/2025) sekira pukul 23.00 Wib, ia baru saja berlabuh di Tanjung Kalian Mentok dari Kota Palembang menggunakan kapal feri lewat Pelabuhan Tanjung Api-api.

“Saya tidur di pelabuhan malam itu dan besok pagi tanggal 9 Agustus 2025 saya berjalan kaki ke Pantai Batu Rakit. Kemudian setelah beristirahat sebentar saya jalan kaki ke Pantai di Kampung Teluk Rubiah. Saya sempat tidur dulu di situ,” ujarnya, Rabu (13/8/2025) sore.

Setelah beristirahat sejenak, pelaku MD lalu berjalan kaki mencoba bertemu ibunya yang berdomisili di Kampung Teluk Rubiah. Namun setibanya di sana tidak ada siapapun yang ia temui di rumah itu. Kendati di depan rumah ibu, ia melihat 3 unit kendaraan roda dua.

“Karena saya panggil tak ada jawaban, mungkin mama masih marah, jadi saya pergi dari rumah itu. Karena bingung saya jalan ke arah atas, melihat motor yang lagi parkir di masjid. Saya bawa motor itu karena ada kuncinya di sana,” ungkap MD menceritakan kejadiannya.

Setelah menguasai sepeda motor itu ia langsung tancap gas menuju ke Kota Pangkalpinang. Tujuannya ke Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) itu untuk menemui sang bibi. Kemudian mencari pekerjaan dengan modal identitas diri dan ijazah sekolah.

“Di perjalanan sempat mampir dulu ke Desa Mayang untuk meminta uang kepada tante saya. Tapi tidak ada tante saya di situ, ada anaknya saja. Di situ saya dikasih uang 50 ribu oleh anaknya dan uang itu saya belikan bensin dan langsung ke Pangkalpinang,” ujarnya.

error: